Senin, 08 Desember 2025

Diklatsar Ketarunaan SMKN 1 Wonoasri Angkatan XV

 

Setelah beberapa hari mengikuti kegiatan taruna, kami semua dapat memilih dan berpartisipasi dalam demonstrasi yang kami minati. Pada saat itu, ada demontrasi PBB formasi, bela diri militer, senam balok dan teater, serta yang tidak mengikuti demontrasi berarti masuk ke dalam tim parade.

Tujuan diadakannya program taruna ini adalah untuk membentuk karakter, meningkatkan disiplin, mengembangkan keterampilan mental dan fisik, mempersiapkan diri untuk dunia kerja/industri, melatih kemampuan kepemimpinan, serta menanamkan sikap jujur dan bertanggung jawab. Angkatan taruna ke-15 di SMKN 1 Wonoasri dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan. Sebagai taruna, kami juga mengenakan seragam khusus. Kami memakai seragam PDL, celana PDL, dan sepatu jenggel. Kami juga menerima topi khusus taruna.

Kami semua berlatih setiap hari. Setiap pagi, kami melaksanakan apel pagi. Semua peserta harus sudah berada di sekolah pada pukul 06.30. Siapa pun yang terlambat akan dihukum. Selama latihan, kami harus mengenakan seragam taruna lengkap.

Setelah apel pagi, biasanya kami sarapan bersama. Salah satu peserta pelatihan taruna tidak membawa sendok, jadi kami semua diperintahkan untuk makan dengan tangan. Instruktur mengajarkan kami tentang esprit de corps atau semangat kebersamaan.

Setelah sarapan, kami dipanggil oleh staf. Perwakilan kelas juga membantu mencatat kehadiran. Setelah absen, kami membentuk cabang atau demonstrasi masing-masing. Peserta parade juga membentuk barisannya sendiri. Setelah itu, parade berlatih baris-berbaris, pengecekan kerapian, dan baris-berbaris di tempat. Kami juga berlatih langkah yang baik dan mantap. Parade dibagi menjadi empat kompi: dua kompi putra dan dua kompi putri.

Menjelang upacara pelantikan, parade dilatih untuk berdiri dalam waktu yang lama, sekitar dua jam. Banyak taruna yang awalnya tumbang. Namun demikian, PMR selalu bertugas setiap hari. Jika ada yang jatuh, kami memanggil PMR yang bertugas.

Setelah hampir setengah hari latihan, kami diberi waktu istirahat. Istirahat biasanya berisi latihan balok dan latihan beladiri militer secara bergantian. Istirahat berlangsung hingga semua latihan tersebut selesai.

Setelah istirahat, staf biasanya mengambil alih. Mereka melatih kami untuk baris-berbaris dan baris-berbaris di tempat. Selain itu, kami biasanya diminta untuk bernyanyi sambil berbaris. Setelah itu, kami diajak menyanyikan yel-yel bersama.

Peserta parade tidak hanya menerima materi di lapangan, tetapi juga di dalam aula. Setelah istirahat, peserta parade masuk ke aula. Materi disampaikan oleh guru dan staf Selama kegiatan taruna, banyak pedagang berjualan di pinggir lapangan. Saat istirahat, kami biasanya mencari tempat yang teduh. Biasanya kami beristirahat di depan kelas. Istirahat berlangsung hingga pukul 13.00.

Setelah itu, kami kembali berlatih. Peserta parade biasanya didorong untuk bernyanyi bersama pemandu sorak. Jika kami tidak kompak atau kurang semangat, kami akan dihukum. Sering kali kami dihukum karena tidak kompak.

Saat pemandu sorak selesai, kami diperintahkan untuk mengambil tas. Setelah itu, kami masuk ke aula untuk menerima materi. Saat mendengarkan materi dari para guru, kami merasa sangat mengantuk. Kami berada di aula hingga pukul 14.30. Namun, biasanya sebelum kembali ke lapangan, kami dihukum oleh pemandu sorak.

Hal itu terjadi karena banyak dari kami yang sibuk sendiri, melamun, atau tidak berada di barisan depan. Setelah itu, kami mendengarkan yel-yel. Kemudian, semua orang keluar dari aula untuk melaksanakan apel sore. Kami dipanggil oleh staf. Setelah absen, staf biasanya mengambil alih. Biasanya kami diperintahkan untuk membersihkan sampah di sekitar lapangan. Staf berkata, "Kalau pulang harus dalam keadaan bersih seperti saat datang." Jika banyak yang berkerumun saat apel sore, kami pasti dihukum sebelum pulang. Setelah itu, kami pulang.

Keesokan harinya, seperti biasa, saya bangun pukul 04.00. Setelah itu, saya bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Saya pergi bersama teman-teman saya. Ketika kami sampai di sekolah, kami mengikuti absen dan sarapan, kemudian pendataan kehadiran. Setelah absen, kami membentuk kelompok masing-masing. Setelah itu, kami mengikuti latihan rutin seperti biasa. Peserta parade sering dilatih oleh Pak Eko dari Koramil Wonoasri.

Latihan tidak hanya dilakukan di lapangan. Peserta parade dan demonstrasi biasanya juga dibawa keluar untuk penyegaran atau latihan di luar sekolah. Kami biasanya dibawa ke Taman Juanda, di belakang Caruban, selama sekitar satu jam. Setelah itu, kami kembali ke

sekolah. Sesampainya di sekolah, kami diberi waktu istirahat. Setelah itu, kami berlatih lagi. Satu minggu sebelum pelantikan, kami semua berlatih di alun-alun Reksogati Caruban untuk melaksanakan gladi bersih hari Jumat. Pelantikan dilaksanakan pada 31 Oktober 2025. Pada hari pelantikan, saya sangat senang karena kegiatan taruna akhirnya selesai.

Tidak ada komentar:

The lamp at the Tip of the pena

  The lamp at the Tip of the pena You are a lantern, in the silent classroom. Illuminating, every corner. which was once dark and desolate. ...