Tampilkan postingan dengan label KELASXII. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KELASXII. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 Februari 2025

Madilog

 

literasi digital Wijen

literasi digital wijen



MADILOG

 

madilog

Berikut adalah resensi dari buku "Madilog" karya Tan Malaka :

"Madilog" adalah karya Tan Malaka yang membahas tentang teori-teori materialisme, dialektika, dan logika yang dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx dan Friedrich Engels. Buku ini menjelaskan pentingnya memahami sejarah dan masyarakat dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Dengan gaya penulisan yang jelas dan sistematis, Tan Malaka menawarkan analisis kritis tentang kondisi sosial dan politik pada masa itu. Ia membahas tentang pentingnya kesadaran kelas dan perjuangan melawan penindasan."Madilog" menjadi rujukan penting bagi aktivis dan intelektual Indonesia, serta memberikan kontribusi signifikan dalam perkembangan pemikiran politik dan sosial di Indonesia. Buku ini tetap relevan hingga saat ini dan menjadi sumber inspirasi bagi perjuangan sosial dan politik.

 KELOMPOK     : 2 Kelas XII TKR-3

 KONTIBUTOR  :

 1. Muhammad Ravi Andika

 2. Muhammad Ihsan A

 3. Yogasmara Putra M

 4. Rengga Yustian A.F

 5. Ridho Tri Agus R

 6. Salman Alfaris

Logika Algoritma dan Pemrograman Dasar


 Logika Algoritma dan Pemrograman Dasar

Identitas Buku

Judul              : Logika Algoritma dan Pemrograman Dasar

Pengarang     : Rosa A.S

Algoritma berarti solusi. Ketika orang berbicara mengenai algoritma di bidang pemrograman, maka yang dimaksud adalah solusi dari suatu masalah yang harus dipecahkan dengan menggunakan komputer. Algoritma harus dibuat secara runut agar komputer mengerti dan mampu mengeksekusinya. Analisis kasus sangat dibutuhkan dalam membuat sebuah algoritma, misalnya proses apa saja yang sekiranya dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang harus diselesaikan. Ketajaman dalam menganalisis sebuah kasus dapat dilatih dengan berlatih menyelesaikan kasus-kasus algoritma, mulai dari yang paling sederhana sampai rumit. Kesabaran sangat dibutuhkan dalam mempelajari algoritma.

 

Esensi dari belajar algoritma adalah membuat solusi untuk menyelesaikan permasalahan, jadi hasilnya adalah dapat menyelesaikan permasalahan. Maka sangat tidak sesuai dengan esensi jika algoritma dipelajari dengan hanya tahu pola- pola atau teknik-teknik algoritma tapi tidak mampu secara logika menyelesaikan permasalahan yang berbeda-beda. Maka dari itu sangat dibutuhkan latihan soal dalam mempelajari algoritma dan pemrograman agar logika terlatih untuk membuat solusi dari permasalahan. Secara lebih rinci buku ini juga membahas tentang:

Algoritma dan Pemrograman

-Tipe Data

-Input dan Output

-Operator

-Array

-Percabangan

-Prosedur

-Fungsi

-Matriks

-Rekursif

-Sorting

-Penggabungan Larik

-Pencarian

-Arsip Beruntun

-Flowchart

Penulis berharap buku ini dapat membantu para pembaca pada umumnya dan mahasiswa, siswa SMP, SMK, SMA khususnya dalam memahami pemrograman secara lebih baik. Dalam buku ini banyak diberikan penggambaran/ilustrasi secara visual agar pembaca lebih mudah dalam memahami isi buku. Selain itu, dalam buku ini juga diberikan bagaimana mengimplementasikan suatu algoritma dalam bahasa algoritmik, bahasa Pascal, bahasa C, C++, dan Java agar pembaca dapat lebih mudah mengimplementasikannya secara langsung.

Seperti slogan dalam sebuah iklan mobil “practice make perfect“. Jika pembaca ingin menjadi seorang yang berkecimpung di dunia teknologi informasi yang hebat maka pembaca harus banyak berlatih dan memahami konsep. Kesabaran sangat dibutuhkan untuk menjadi sukses. Karena kesuksesan adalah keberhasilan yang terencana di mana selalu mampu bangkit dari segala rintangan. Praktikum/latihan juga sangat memegang peranan penting dalam mempelajarai pemrograman

Resensi Buku Logika Algoritma dan Pemrograman Dasar

June 23, 2023

Kontributor:

● Muhammad Khusnul F. (03)

● Novian Priyo W. (11)

● Putri Cahya P (13)

● Rifki Eka P. (21)

● Trio H. (26)

● Zahra Zicriy Eka P. (31)

To Kill A Mockingbird

 

literasi digital wijen

JUDUL BUKU: To Kill A Mockingbird 

Pengarang : Harper Lee

Tahun Terbit : 1960

Sinopsis

Buku ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak perempuan bernama Scout Finch yang tinggal di Maycomb, Alabama, pada tahun 1930-an. Scout dan saudara laki-lakinya, Jem, harus menghadapi kesulitan dan ketidakadilan dalam masyarakat mereka, terutama ketika ayah mereka, Atticus, memutuskan untuk membela seorang pria kulit hitam yang dituduh melakukan kejahatan.

Literasi

1. *Simbolisme*: Burung mockingbird dalam judul buku ini merupakan simbolisme dari kebaikan dan ketidakbersalahannya. Tokoh Tom Robinson, seorang pria kulit hitam yang dituduh, dan Boo Radley, seorang pria yang dianggap aneh oleh masyarakat, dapat diibaratkan sebagai burung mockingbird yang tidak bersalah dan hanya ingin melakukan kebaikan.

2. *Ironi*: Ironi dalam buku ini dapat dilihat dari kesulitan yang dihadapi oleh Atticus dalam membela Tom Robinson, meskipun dia tahu bahwa Tom tidak bersalah. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Maycomb masih memiliki pandangan yang salah tentang orang kulit hitam.

3. *Karakterisasi*: Karakter Scout Finch merupakan contoh dari karakterisasi yang baik. Dia digambarkan sebagai seorang anak perempuan yang cerdas, berani, dan memiliki hati yang baik. Karakter ini membantu pembaca untuk memahami perspektif anak-anak dalam menghadapi kesulitan dan ketidakadilan.

Tema

1. *Kesetaraan*: Buku ini membahas tentang kesetaraan dan ketidakadilan dalam masyarakat. Atticus Finch membela Tom Robinson karena dia percaya bahwa semua orang harus diperlakukan sama di depan hukum.

2. *Kebenaran*: Buku ini juga membahas tentang kebenaran dan bagaimana kebenaran dapat disembunyikan oleh masyarakat. Kasus Tom Robinson menunjukkan bahwa kebenaran tidak selalu dapat diterima oleh masyarakat.

Kesimpulan

Buku "To Kill a Mockingbird" karya Harper Lee merupakan contoh dari literasi yang baik. Buku ini membahas tentang kesetaraan, kebenaran, dan ketidakadilan dalam masyarakat, serta menggunakan simbolisme, ironi, dan karakterisasi untuk menyampaikan pesan yang kuat.

 KONTRIBUTOR: Kelas XII TKR-3

1.Nicholas A.F

2. Zhendrian R.N.S

3. Nanda Dwi S.

4. Ruli Adi R

5. Vichent Pradiva P

6. Zidqi Fathkhurozi

7. Yusuf Dwi F.

Filosofi Teras

 

  

SANGKURIANG

 

literasi digital

Sangkuriang adalah seorang pemuda yang memiliki keinginan untuk membuat danau yang besar. Ia mengajak ibunya, Dayang Sumbi, untuk membantunya membuat danau tersebut.

Namun, Sangkuriang tidak menyadari bahwa Dayang Sumbi adalah ibunya sendiri. Setelah danau selesai dibuat, Sangkuriang meminta Dayang Sumbi untuk menikah dengannya, namun ia ditolak karena Sangkuriang adalah putranya sendiri. Marah, Sangkuriang membuat gunung yang besar untuk memblokir matahari dan membuat malam hari. Hal ini membuat Dayang Sumbi

memahami bahwa Sangkuriang adalah putranya sendiri. Ia meminta Sangkuriang untuk membatalkan gunung yang ia buat dan membuat malam menjadi siang kembali. Sangkuriang pun membatalkan gunung tersebut dan malam kembali menjadi siang.

kelompok :

1. Muhamad Qosin

2. Muhamad Thufail S

3. Muhamad Agus A

4. Muhamad Bagus P

5. Muhamad Irfan M

6. Muhamad Ridwan

7. Nayla Putri

8. Nanang Mustangin

9. Nanda Shifaul C


The Beauty of Solo Traveling

 

literasi digital wijenhttps://www.travelandleisure.com/trip-ideas/solo-travel/best-tropical-destinations-solo-travel

Traveling is often seen as a group activity, where memories are created and shared with friends or family. However, the magic of solo travel often remains underrated. For those brave enough to venture alone, it offers a transformative journey filled with self-discovery, freedom, and personal growth.

One of the greatest joys of solo travel is the freedom to design your itinerary without compromise. You can wake up early to catch the sunrise or sleep in until noon without worrying about anyone else's preferences. The choice of destinations, dining spots, and activities all lies in your hands. This autonomy allows you to create a journey tailored precisely to your interests and passions.

Moreover, traveling alone enhances your ability to adapt and problem-solve. From navigating unfamiliar streets to communicating in a foreign language, every challenge becomes a learning experience. These situations teach valuable lessons in resilience and independence. They push you out of your comfort zone and help you develop skills you never knew you needed.

Another delightful aspect of solo travel is the opportunity to meet new people. Without the buffer of familiar companions, you're more likely to engage with locals and fellow travelers. These spontaneous connections often lead to meaningful conversations, unforgettable experiences, and, sometimes, lifelong friendships. Many travelers find that they become more approachable and open to interactions when traveling solo.

While some may fear loneliness during solo adventures, many discover that solitude can be a gift. It offers the chance to connect deeply with yourself. You can spend quiet moments reflecting on your thoughts, journaling, or simply enjoying the beauty of your surroundings. This self-reflection fosters mindfulness and a deeper appreciation for the present moment.

However, solo travel isn't without its challenges. Safety concerns and homesickness can be real issues. Therefore, careful planning and staying informed about local customs and laws are essential. By taking necessary precautions, such as sharing your itinerary with someone you trust and being aware of your surroundings, you can significantly reduce risks.

In the end, solo travel is a journey not just across geographical landscapes but within yourself. It teaches you independence, builds confidence, and provides unique memories that you can cherish forever. Whether you're exploring bustling cities or tranquil mountains, solo travel offers an unparalleled adventure worth experiencing at least once in a lifetime.

Kontributor:

1. Saipul anam 27

2. Refan calvyn p

3. Rengga saputra

4. Pasha nur h.s

5. Rifat bayu ramadhan

6. Novadi riyoza

7. Rio aditya

8. Rohmat triyanto

9. Rehan hendra

Group: KELOMPOK 3



Jumat, 14 Februari 2025

NOVEL PSIKOPAT

 Alisha (Ladya Cheryl) adalah seorang wanita berumur 20 tahun yang mempunyai dunianya sendiri dibalik rumah mewah milik ayahnya (Soultan Saladin) yang sepi. Alisha hanya berinteraksi secara formal dengan pengurus rumah Bu Tuti (Rina Hassim), dan sopir sekaligus penjaga pribadi Alisha, Pak Bambang (Egi Fedly). Alisha adalah seorang wanita muda yang menderita tekanan mental akibat masa kecilnya yang terguncang, yaitu saat Alisha menyaksikan Ibu kandungnya (Inong) bunuh diri dengan pistol milik ayahnya yang sebenarnya mau digunakan untuk membunuh istrinya tersebut demi wanita lain. Keahlian Alisha dalam bermain cello menjadi pengusir sepi dan hiburan. Pada suatu hari, seorang pria bernama Bari (Donny Alamsyahmenggantikan seorang pekerja untuk membersihkan kolam renang rumah Alisha. Alisha lambat laun menjadi terobsesi dengan Bari yang dikiranya menyukai patung kelinci kecil seperti dirinya. Saat Bari tidak bekerja, Alisha pergi ke Blok S dan melihat Bari disana. Alisha mengikuti Bari sampai ke sebuah rumah susun. Diketahuilah Bari tinggal di rumah susun, bersama pacarnya Renta (Kinaryosih), mereka tinggal disebelah kamar yang kosong. Selama semalam, Alisha merenungkan, dan memutuskan untuk pindah diam-diam ke kamar yang kosong itu. Esoknya rencana Alisha dengan menipu Pak Bambang berhasil dan Alisha membawa koper dan cellony. Kehidupan Alisha di rumah susun dimulai dengan menggunakan nama samarannya, Mia. Perkenalannya dengan Bari dan Renta membuat bibit persahabatan muncul, setiap malam Alisha mendengar suara lenguhan, cinta, marah, dan senang dari kamar Bari dan Renta. Di sebuah kesempatan, Alisha berbicara kepada Bari mengenai tulisan-tulisan Bari. Bari mengatakan sumber inspirasi tulisan-tulisannya berasal dari rumah susun yang karakter penghuninya macam-macam. Namun, tulisannya belum sempat selesai karena bingung akan akhir ceritanya. Disitulah Alisha mulai mengaburkan batas antara realita dan fiksi. Alisha berniat mengakhiri ketiga kisah, dimulai dari kisah pasangan gay sekaligus ayah- anak, Rudi dan Dani. Setelah Alisha masuk ke kamar Dani untuk membantu tugas kuliah, Alisha melihat nomor telepon ibu Dani, mencatatnya, dan menelepon sang ibu untuk memberitahu keberadaan Rudi dan Dani. Lalu, saat jumat malam ada pesta, Alisha datang kesana dan melihat sendiri akhir kisahnya, sang ibu menembak mati Rudi, membenarkan anggapan BariAlisha yang masih shock, ditenangkan oleh Bari dan mereka berhubungan seks. Setelah beberapa malam mereka melakukannya, Alisha kini bernait mengakhiri cerita kedua, cerita Bu Dirah. Lubang tempat sampah di lantai Bu Dirah Alisha kunci, membuat Bu Dirah harus kebawah, kemudian Alisha membuka pintu kamar Bu Dirah, mengambil kucing-kucing yang dimasukkan ke dalam kotak kardus, membuka kunci lubang tempat sampah dan membuang mereka semua. Lalu saat Alisha berbelanja sebentar dan kembali, Bari mengatakan bahwa Bu Dirah meloncat dari lantainya. Kali ini, Bari mulai mencurigai Alishalah yang harus bertanggung jawab. Namun, pembicaraannya dengan Renta mengenai hal itu didasari tanpa bukti. Pada suatu hari, ketika Bari tengah bertengkar dengan Renta akibat Alisha dan keluar, sekmbalinya ia ke unitnya, menemukan Renta telah pergi dan komputernya berisi sebuah pesan kepadanya untuk menyelesaikan cerita-ceritanya. Saat Bari pergi sementara, Alisha membawa kunci unit milik Renta dan memasuki kamar Bari, lalu melihat tulisan Bari mengenai si lansia yang beberapa waktu lalu Alisha dorong jatuh dari beranda lantai tujuh. Dari ingatan Alisha, Alishalah yang memukul Renta di lantai sembilan dengan alasan ada yang perlu dibicarakan. Alisha mengikat Renta di lantai sembilan setelah menyekapnya. Alisha juga telah menuliskan pesan di komputer. Lalu, Alisha menyelinap lagi ke kamar Bari untuk membaca tulisan Bari, mengenai diri Alisha sendiri. Tiba-tiba Bari datang dan melihat kunci Mia, Bari mencarinya hingga sampai ke lantai sembilan, dan menemukan Renta tersekapRenta ditemukan dan Bari segera menolongnya dengan bantuan beberapa orang. Di lantai paling atas itu, Alisha sudah berada di sana dan berjalan menuju balkon, dan melompat dari sana. Alishapun mengakhiri hidupnya bersamaan dengan mengakhiri kisah Alisha, Bari, dan Renta. Film diakhiri dengan Bari dan Renta yang melewati sebuah etalase toko buku di mana disitu ada sebuah buku berjudul "Fiksi", kumpulan cerita karya Bari yang kini sudah terselesaikan.

Kontributor: ARIES IBNU D., ADHI NYATA B., ALDO DIMAS P., DELI FIRMANSYAH, FAROQ ABI P

Madilog