Langkah Kecil untuk Desa
Di sebuah desa terpencil di kaki Gunung Slamet, hiduplah
seorang pemuda bernama Andra. Setelah
menyelesaikan kuliahnya di Yogyakarta,
Andra memilih pulang ke kampung halamannya.
Banyak yang heran, mengapa ia tidak melamar kerja di kota seperti teman-temannya yang lain.
Namun Andra punya mimpi: ia ingin memajukan desanya lewat gerakan sosial dan pendidikan. Ia tahu,
perubahan harus dimulai dari hal kecil.
Andra mulai mengajak anak-anak desa untuk belajar di rumahnya setiap sore. Awalnya hanya lima orang. Ia
mengajarkan membaca, menulis, dan
keterampilan dasar seperti menjahit dan bertani modern. Lambat laun, jumlah mereka bertambah. Ibu-ibu mulai datang, meminta bantuan untuk membaca surat
atau mengisi formulir.
Tidak berhenti di situ, Andra juga membentuk kelompok pemuda sadar lingkungan. Bersama mereka, ia mengajak
warga membersihkan sungai yang selama
ini menjadi tempat pembuangan sampah.
Banyak yang menertawakan, tapi Andra
tetap tekun.
Hingga suatu hari, kegiatan mereka dilihat oleh seorang
relawan dari LSM di kota. Mereka
mendapat bantuan alat dan pelatihan.
Sungai yang tadinya kotor kini menjadi bersih, dan warga mulai sadar akan pentingnya kebersihan.
Perjuangan Andra tidak instan. Butuh bertahun-tahun untuk melihat hasilnya. Tapi kini, desa itu punya
perpustakaan kecil, kebun komunitas, dan
kelas keterampilan untuk ibu-ibu. Anak anak desa mulai berani bermimpi, bahkan
ada yang berhasil masuk sekolah di kota.
Andra tidak pernah menyerah. Ia percaya, perubahan bukan datang dari satu tindakan besar, tapi dari
langkah kecil yang konsisten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar