Sabtu, 30 November 2024

PERBEDAAN PENDAPAT

       

Suatu sore, saat matahari akan terbenam, Andika, Bagas, dan Alexa berkumpul didekat pagar dibawah pohon besar. Andika telah menghabiskan sepanjang siang bersama Alexa dan sedang berjalan pulang bersama  ketika dipagar itu mereka bertemu dengan Bagas dan mereka bertiga sekarang membicarakan rencana besok. Karena besok adalah hari pertama bulan September dan hari pertama masuk sekolah.

Kalian akan mengajar anak-anak yang tidak mengenal kalian dan bapak Wardi berkata, dia khawatir mereka tidak akan menghormati seperti menghormati guru baru. "Kupikir kita akan baik- baik saja" kata Andika cuek.

"Hal utama yang perlu dilakukan adalah menegakkan ketertiban dan seorang guru harus sedikit galak agar dihormati. Jika murid-murid ku tidak bisa menuruti kata-kataku, aku akan menghukum mereka".

"Bagaimana caranya?"

"Pukul saja mereka keras-keras".

"Andika, kau tidak bisa melakukannya!" kata Alexa. "Sebenarnya, aku bisa jika mereka memang layak mendapatkannya" jawab Andika.

"Aku tidak akan pernah bisa memukul seorang anak" kata Alexa. Ada cara-cara lebih baik untuk mengatur murid muridku. Aku akan berusaha mendapat kasih sayang murid-muridku, agar mereka mau dan ingin melakukan apa yang kursuruh".

"Bagaimana pendapatmu, Bagas?” desak Andika.

"Yah", kata Bagas pelan, bingung antara penilaiannya sendiri dan keinginannya untuk memenuhi pemikiran Alexa.

"Aku tidak terlalu meyakini harus memukul anak anak kecil. Kupikir ada cara-cara yang lebih baik untuk menegakkan peraturan, tapi di sisi lain aku yakin ada anak anak tertentu yang tidak dapat diperingati dengan cara apapun dan mereka membutuhkan pukulan agar bisa maju" kata Bagas.

"Bagaimana jika ada seorang anak laki-laki yang membantahmu jika kau menyuruhnya melakukan sesuatu?" tanya Andika.

"Aku akan menyuruhnya tetap tinggal sepulang sekolah, lalu berbicara dengan baik dan tegas kepadanya" jawab Alexa.

''Apakah kau sama sekali tidak akan menghukum anak-anak itu, jika mereka nakal?" tanya Bagas.

"Ku pikir aku harus menghukum mereka, meski aku tau, aku tak akan suka melakukannya. Kita bisa menahan mereka dikelas saat istirahat atau menyuruh mereka berdiri di depan kelas" jawab Alexa.

"Yah waktu akan menentukan, cara mana yang terbaik," Kata Andika.

Alexa berjalan perlahan, menikmati indahnya pemandangan, sambil memikiran tugas-tugas baru yang harus dia lakukan besok. "Aku akan mampir ke Bapak Yanto saja."

Ini bukan pertama kalinya Alexa mampir dan berbincang-bincang dengan bapak Yanto.

"Kau baru kembali dari hutan mengumpulkan ranting kayu untuk menghukum anak-anak besok?". itu adalah sapaan bapak Yanto saat Alexa tiba. Tidak tentu saja jawab Alexa kesal. "Aku tidak akan pernah menggunakan apapun yang semacam itu. aku tidak akan mencabuk murid-murid ku".

"Astaganaga," seru bapak Yanto, benar-benar terkejut, "bagaimana kau bisa menjaga ketertiban,kalau begitu!".

"Aku akan mengatur mereka dengan kasih sayang," jawab Alexa.

"Ingat kata-kataku, kau tidak akan pernah berhasil mengatur bocah-bocah kecil itu, kecuali kau memiliki sebuah tongkat pemukul untuk mereka," kata bapak Yanto.

"Yah, aku akan berusaha mencoba caraku terlebih dahulu," jawab Alexa.

"Yah baiklah, kita akan melihat. Suatu hari, saat kau merasa sangat marah kau akan melupakan seluruh keyakinan mu yang manis dan memukul mereka."

Malam itu Alexa pergi tidur dengan perasaan pesimis. Dia tak bisa tidur nyenyak sehingga sangat pucat dan tampak lemah saat sarapan keesokan paginya itu membuat Marila khawatir.

"Marila, bagaimana jika aku gagal?!" kata Alexa.

"Kau tidak mungkin gagal total dalam sehari, dan masih banyak hari yang kau lalui," hibur Marila.

Kontributor : SELIA NUR KHOLIFAH & ZEFANYYA D.C.M Kelas X Kul-2

Tidak ada komentar:

CAT BOY

      By. ROTA  X  KL 3    Kontributor : Nayla Dafina, Kelas X KL-3