Senin, 08 Desember 2025

Mengukir Disiplin di Masa Diklatsar Taruna Akt 15

 


Pengalaman Kami: Mengukir Disiplin di Masa Diklatsar Taruna akt 15

Masa Pendidikan Dasar Ketarunaan (Diklatsar) yang kami jalani dimulai sekitar bulan Oktober dan berlangsung intensif selama satu setengah hingga dua bulan. Periode ini adalah fondasi pembentukan karakter yang penuh dengan tantangan. Pada akhir pelatihan, kami semua dibagi ke dalam dua kelompok besar: Pasukan Parade (Pasukan Upacara) dan Tim Demonstrasi (Demon), yang terdiri dari PBB (Pasukan Baris Berbaris), BDM (Bela Diri Militer), Penyematan, Teater, dan Senam Balok (SB). Tujuan kami semua satu: tampil sempurna pada hari pelantikan di alun-alun.

Rutinitas harian kami sebagai taruna Diklatsar sangat keras dan terstruktur. Mulai dari baris-berbaris, push-up, sit-up, lari, hingga jalan keliling area. Walaupun melelahkan, latihan fisik ini bertujuan mematrikan disiplin.

Fokus Utama parade (Pasukan Upacara):

> Pasukan Parade, yang menjadi inti upacara pelantikan, menjalani latihan ketat pada aspek ketepatan, kekompakan formasi, dan penguasaan teknik PBB yang sempurna. Mereka harus mampu berdiri tegap dan menjaga barisan agar terlihat rapi dan berwibawa sepanjang durasi upacara resmi. Kesalahan sekecil apa pun dalam barisan dapat merusak kekhidmatan acara, sehingga disiplin mereka harus tanpa cela.

>Latihan Intensif Tim Demonstrasi:

Sementara itu, Tim Demonstrasi juga meningkatkan porsi latihan mereka:

 * Tim PBB terus mengasah keseragaman langkah dan gerak.

 * Tim BDM mengulang jurus-jurus bela diri dengan tenaga penuh.

 * Tim Senam Balok (SB) harus berulang kali memanggul balok berat sambil menyempurnakan setiap gerakan dan halang rintang.

 * Tim Teater dan Penyematan berlatih dengan detail agar prosesi seremonial dapat berjalan lancar.

Momen paling berat yang kami rasakan seringkali terjadi saat hukuman, terutama ketika ada kesalahan kecil dalam gerakan atau lupa menghafal materi. Namun, momen tersebut juga menjadi perekat solidaritas kami. Kami belajar bahwa disiplin harus sempurna karena kami mewakili kesatuan.

Jelang pelantikan, kami menjalani kegiatan malam yang khusus. Seluruh anggota tim, baik Parade maupun Demonstrasi, berkumpul, tidak hanya untuk mematangkan gerakan, tetapi juga untuk membangun mental dan semangat juang bersama. Momen ini menjadi campuran antara ketegangan, haru, dan juga banyak momen lucu yang muncul secara spontan.

Puncak dari seluruh perjuangan adalah hari Pelantikan di Alun-alun. Seluruh pasukan—baik Pasukan Parade sebagai tulang punggung upacara, maupun Tim Demonstrasi—memberikan penampilan dan kinerja terbaik. Tim PBB, BDM, dan Senam Balok memukau penonton, sementara Pasukan Parade berdiri tegak, menjaga kekhidmatan prosesi dari awal hingga akhir.

Setelah semua penampilan selesai dan kami resmi dilantik, perasaan yang muncul adalah sangat lega, puas, dan bangga. Meskipun seluruh badan terasa sakit, kami semua berhasil melewati masa sulit Diklatsar Taruna. Kami berhasil menuntaskan tanggung jawab kelompok untuk tampil di pelantikan, dan kami pulang sebagai Taruna dengan mental dan semangat yang baru.

kelompok 1 (X KL 1)
1.aldhi / 04
2.ady / 28
3.farel / 35
4.vicky / 09
5.edo / 30
6.enno / 31
7.tunjung / 11
8.Gilang / 18
9.fahridho / 33
10.tama

Tidak ada komentar:

The lamp at the Tip of the pena

  The lamp at the Tip of the pena You are a lantern, in the silent classroom. Illuminating, every corner. which was once dark and desolate. ...