Pengalaman Kami: Mengukir Disiplin di Masa Diklatsar Taruna akt 15
Masa Pendidikan Dasar Ketarunaan
(Diklatsar) yang kami jalani dimulai sekitar bulan Oktober dan berlangsung
intensif selama satu setengah hingga dua bulan. Periode ini adalah fondasi
pembentukan karakter yang penuh dengan tantangan. Pada akhir pelatihan, kami
semua dibagi ke dalam dua kelompok besar: Pasukan Parade (Pasukan Upacara) dan
Tim Demonstrasi (Demon), yang terdiri dari PBB (Pasukan Baris Berbaris), BDM
(Bela Diri Militer), Penyematan, Teater, dan Senam Balok (SB). Tujuan kami
semua satu: tampil sempurna pada hari pelantikan di alun-alun.
Rutinitas harian kami sebagai taruna
Diklatsar sangat keras dan terstruktur. Mulai dari baris-berbaris, push-up,
sit-up, lari, hingga jalan keliling area. Walaupun melelahkan, latihan fisik
ini bertujuan mematrikan disiplin.
Fokus Utama parade (Pasukan Upacara):
> Pasukan Parade, yang menjadi inti upacara pelantikan, menjalani latihan ketat pada aspek ketepatan, kekompakan formasi, dan penguasaan teknik PBB yang sempurna. Mereka harus mampu berdiri tegap dan menjaga barisan agar terlihat rapi dan berwibawa sepanjang durasi upacara resmi. Kesalahan sekecil apa pun dalam barisan dapat merusak kekhidmatan acara, sehingga disiplin mereka harus tanpa cela.
>Latihan Intensif Tim Demonstrasi:
Sementara itu, Tim Demonstrasi juga
meningkatkan porsi latihan mereka:
*
Tim PBB terus mengasah keseragaman langkah dan gerak.
*
Tim BDM mengulang jurus-jurus bela diri dengan tenaga penuh.
*
Tim Senam Balok (SB) harus berulang kali memanggul balok berat sambil
menyempurnakan setiap gerakan dan halang rintang.
*
Tim Teater dan Penyematan berlatih dengan detail agar prosesi seremonial dapat
berjalan lancar.
Momen paling berat yang kami rasakan
seringkali terjadi saat hukuman, terutama ketika ada kesalahan kecil dalam
gerakan atau lupa menghafal materi. Namun, momen tersebut juga menjadi perekat
solidaritas kami. Kami belajar bahwa disiplin harus sempurna karena kami
mewakili kesatuan.
Jelang pelantikan, kami menjalani kegiatan
malam yang khusus. Seluruh anggota tim, baik Parade maupun Demonstrasi,
berkumpul, tidak hanya untuk mematangkan gerakan, tetapi juga untuk membangun
mental dan semangat juang bersama. Momen ini menjadi campuran antara
ketegangan, haru, dan juga banyak momen lucu yang muncul secara spontan.
Puncak dari seluruh perjuangan adalah hari
Pelantikan di Alun-alun. Seluruh pasukan—baik Pasukan Parade sebagai tulang
punggung upacara, maupun Tim Demonstrasi—memberikan penampilan dan kinerja
terbaik. Tim PBB, BDM, dan Senam Balok memukau penonton, sementara Pasukan
Parade berdiri tegak, menjaga kekhidmatan prosesi dari awal hingga akhir.
Setelah semua penampilan selesai dan kami resmi dilantik, perasaan yang muncul adalah sangat lega, puas, dan bangga. Meskipun seluruh badan terasa sakit, kami semua berhasil melewati masa sulit Diklatsar Taruna. Kami berhasil menuntaskan tanggung jawab kelompok untuk tampil di pelantikan, dan kami pulang sebagai Taruna dengan mental dan semangat yang baru.
kelompok 1 (X KL 1)1.aldhi / 04
2.ady / 28
3.farel / 35
4.vicky / 09
5.edo / 30
6.enno / 31
7.tunjung / 11
8.Gilang / 18
9.fahridho / 33
10.tama

Tidak ada komentar:
Posting Komentar