Rabu, 05 November 2025

“Laut Bercerita”

 


Judul : “Laut Bercerita”
Pengarang: Wahyu N. J
Jumlah Halaman : 3 halaman
Penerbit: Keputusan Penerbit Gramedia (KPG)
Tahun Publikasi: 2025

Novel ini mengangkat tema persahabatan, percintaan, kekeluargaan, dan rasa kehilangan. Dengan berlatarkan waktu di tahun 90-an dan 2000, novel ini mampu membius para pembacanya untuk menerobos ruang masa lalu dan kembali melihat peristiwa yang terjadi di tahun yang bersangkutan. Dengan kata lain, novel ini mengingatkan para pembacanya akan era-era reformasi di tahun 1998 yang bernas akan kepahitan dan kekejaman bagi para pembela rakyat.

Laut Bercerita menceritakan terkait perilaku kekejaman dan kebengisan yang dirasakan oleh kelompok aktivis mahasiswa. Tidak hanya itu, novel ini pun merenungkan kembali akan hilangnya 13 aktivis, bahkan sampai saat ini belum juga ada yang mendapatkan petunjuknya.

Cerita dalam novel Laut Bercerita terbagi menjadi dua bagian dengan jarak waktu yang jauh berbeda. Adapun bagian pertama diceritakan melalui sudut pandang tokoh bernama Biru Laut beserta para kawan sesama aktivisnya seraya menyelesaikan visi atau tujuan mereka. Sementara pada bagian kedua, kisahnya diambil dari sudut pandang Asmara Jati, adik dari Laut yang mempunyai tujuan atau visi yang cenderung berlainan dengan Laut.

Dalam novel ini, diceritakan bahwa Laut beserta rekan-rekannya melaksanakan beberapa aksi atau gerakan untuk membela rakyat yang telah diambil haknya oleh pemerintah, salah satunya “Aksi Tanam Jagung Blangguan”.

Akan tetapi, jauh sebelum mereka melakukan aksi tersebut, Laut bersama teman-temannya berdiskusi terlebih dahulu yang dikenal sebagai diskusi kwangju. Dari situlah, awal mula Laut dan rekan-rekannya mengetahui dan mengenal arti dari sebuah pengkhianatan.

Tidak hanya membicarakan terkait aktivitas Laut dan teman-temannya dalam pergerakan yang hendak mereka jalani, ada pula sisipan kisah antara Laut dan anggota keluarganya. Saat Laut dan teman-temannya menghilang, semua kehidupan mereka dan orang-orang terdekat mereka pun senantiasa berubah.

Leila S. Chudori selaku penulis novel Laut Bercerita telah berhasil menetapkan tema dalam novel ini. Tema yang diusungnya mengenai kemanusiaan pantas membuat novel ini memperoleh predikat genre historical fiction terbaik. Visualisasi karakter dan suasana dalam novel ini tampak sungguhan alias nyata. Terlebih, bagian di mana Laut beserta teman-temannya disiksa dan diperlakukan tidak manusiawi. Pilihan kata dan penggunaan bahasa terbilang mudah dipahami sebab tak ada istilah atau ungkapan asing yang menjadikan para pembaca sukar memahami isi cerita.

Novel Laut Bercerita bersifat edukatif. Hal itu dibuktikan bahwa di dalamnya memuat pengetahuan sejarah pergerakan dalam menegakkan keadilan sosial dan asas demokrasi. Dengan begitu, setelah selesai membaca novel ini, ada banyak pengetahuan mengenai sejarah yang akan kalian dapatkan.

Selain itu, di balik suksesnya sebuah novel, tentu ada moral value yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Dalam novel ini, salah satunya adalah cara agar seorang manusia dapat memanusiakan manusia dari segala aspek.

Akan tetapi ada sedikit kekurangan atau kelemahan dalam novel ini, seperti alur cerita yang digunakan ialah alur campuran atau maju mundur. Apabila para pembaca yang belum terbiasa dengan alur tersebut, akan cenderung kesulitan atau bingung. Hal itu karena dibutuhkannya sikap fokus dan pemahaman secara saksama supaya dapat mengikuti alur cerita dengan baik.

kelas XII PFL 2

Kelompok4:

1.SURA WIJAYA
2.TEGAR AGUS
3.TONY ADAMS
4.TRIYANTO WAHYU
5.WAHYU NIDJI
6.WISNU FEBRIANSAH
7.YOGO RISKI
8.YURIDHO NUR H
9.ZAKI AHMAD

Tidak ada komentar:

Sudahkah Kita Menyontek Hari Ini?