PELITA
DI TENGAH DESA SUMBERJATI
Di sebuah desa
kecil bernama Sumberjati, hidup seorang pemuda bernama Ardi. Sejak kecil ia
tumbuh dengan melihat bagaimana warganya hidup sederhana, namun penuh
keterbatasan. Jalan desa rusak parah, anak-anak sering bolos sekolah karena
malas berjalan jauh, dan banyak pemuda menghabiskan waktu hanya nongkrong tanpa
arah.
Ardi, yang baru
saja lulus kuliah di kota, kembali ke desanya dengan tekad: "Kalau bukan
kita yang peduli, siapa lagi?"
Awalnya, banyak
yang meremehkan. "Kamu masih muda, apa yang bisa kamu lakukan?" kata
Pak Lurah suatu ketika. Namun, Ardi tak gentar. la memulai dengan hal kecil:
mengajak anak-anak belajar bersama di balai desa setiap sore. Ia mengajari
membaca, berhitung, hingga komputer dengan laptop tuanya.
Pelan-pelan, ia
juga merangkul para pemuda desa. Ia ajak mereka membersihkan sungai,
memperbaiki jalan dengan gotong royong, bahkan membuat kebun sayur bersama.
Hasil kebun itu mereka jual di pasar, dan uangnya dipakai untuk membeli buku
serta lampu penerangan di balaĆ desa.
Kerja keras Ardi
mulai membuahkan hasil. Warga yang tadinya apatis, kini ikut terlibat. Para
ibu-ibu mengajar keterampilan membuat kerajinan, bapak-bapak membantu
memperbaiki fasilitas desa, dan anak-anak semakin rajin belajar.
Suatu hari, desa
mereka dikunjungi tim dari pemerintah kabupaten. Mereka kagum melihat perubahan
besar yang digerakkan oleh seorang pemuda dan masyarakat yang bersatu. Desa
Sumberjati akhirnya mendapat bantuan pembangunan jalan dan fasilitas
pendidikan.
Ardi hanya
tersenyum. Baginya, bukan penghargaan yang penting, melainkan tumbuhnya
kesadaran bahwa kekuatan besar lahir dari kebersamaan.
"Pemuda memang
bukan segalanya," kata Ardi suatu malam sambil menatap bintang, "tapi
tanpa pemuda, masa depan hanya tinggal cerita."
Dan sejak hari itu,
Desa Sumberjati tak lagi dikenal sebagai desa tertinggal, melainkan desa yang
penuh semangat kebersamaan.
kelompok 4: KELAS: XI DPIB 1
1. Eka Permata P
2. Bunga nur l
3.alimah
4. aminah
5.anggie Reghia m
6.arita dewi p
7. annisa Oktira n.r
8. ceaka Maharani p
9. Erinzha apriatna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar