CERITA PENGALAMAN SAAT TARUNA
Pagi
itu udara masih cukup dingin ketika aku berangkat ke sekolah. Hari itu terasa
berbeda, karena kami para taruna dan taruni dijadwalkan untuk berkumpul pukul
06.40 pagi tepat. Begitu sampai di sekolah, suasana sudah tampak ramai. Dari
kejauhan terdengar suara kakak senior yang cukup lantang memanggil kami, “Untuk
Diklatsar Angkatan 15, segera berkumpul di lapangan belakang!” Panggilan itu
membuat kami semua otomatis mempercepat langkah.
Sesampainya
di lapangan belakang, para taruna dari berbagai jurusan kelas 10 sudah terlihat
mulai membentuk barisan. Ada yang dari jurusan Busana, TE, Kuliner, TKR, dan
lain-lain. Walaupun berasal dari jurusan berbeda dan banyak yang belum saling
kenal, kami tetap berusaha menjaga kerapian barisan. Setiap dari kami membawa
tas masing-masing dan perlengkapan untuk mengikuti apel pagi.
Setelah
semua barisan dinyatakan siap, apel pagi pun dimulai. Kami berdiri tegap,
mendengarkan arahan dari pembina dan kakak senior. Meskipun masih terasa
ngantuk dan canggung, suasananya terasa menyenangkan. Ada perasaan bangga bisa
ikut kegiatan taruna, meski baru memulai.
Selesai
apel, kakak senior memerintahkan kami untuk sarapan di lapangan. Tapi bukan
sembarang sarapan biasa—kami diminta duduk saling berhadapan, masih dalam
formasi baris yang rapi. Bayangin sarapan sambil tetap menjaga formasi, rasanya
campur aduk antara canggung, takut salah, tapi juga seru karena baru pertama
kali mengalami suasana seperti itu. Makanan pagi itu terasa lebih nikmat karena
dimakan bareng-bareng.
Tidak
lama setelah sarapan, kami kembali disiapkan. Kali ini, kami diarahkan untuk
berkumpul sesuai dengan demonstrasi yang kami ikuti. Demonstrasi ini nantinya
akan ditampilkan pada kegiatan Diklatsar. Ada beberapa kelompok demonstrasi,
yaitu:
•
BDM (Bela Diri Militer)
•
Senam Balok
•
PBB (Peraturan Baris Berbaris)
•
Teater
•
Parade
Di
kelompokku, hanya ada satu teman yang ikut demonstrasi BDM. Latihan BDM
terlihat sangat intens dan cukup keras—pukulan, teknik bantingan, gerakan
cepat, semuanya dilakukan dengan fokus yang tinggi. Ekspektasinya memang lebih
berat dibandingkan kami yang lain. Tapi dia menjalani dengan semangat, karena
BDM memang butuh keberanian dan kekuatan mental.
Sedangkan
aku berada di kelompok parade, yang dilatih langsung oleh Koramil Wonoasri. Rasanya
bangga sekali bisa dilatih oleh anggota TNI. Mereka tegas, disiplin, tapi tetep
ramah dan membimbing kami dengan baik. Kami diajarkan:
●
PBB dari dasar, seperti sikap sempurna dan hormat
●
Cara langkah tegap yang benar
●
Pembentukan barisan
●
Teknik kekompakan gerakan
●
Cara menjaga sikap disiplin sebagai taruna
Latihan
parade ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan. Setiap minggunya kami
terus berproses: panas-panasan di lapangan, ngulang gerakan yang salah, latihan
ulang sampai benar, bahkan pernah juga dimarahi karena tidak kompak. Tapi dari
situ justru kami jadi makin semangat.
Yang
paling menyenangkan adalah proses kebersamaannya. Sebelumnya, kami semua jarang
berinteraksi karena masing-masing ada di jurusan yang berbeda. Tapi sejak
latihan taruna dimulai, kami jadi saling kenal. Dari yang awalnya Cuma tahu
muka, sampai akhirnya jadi sering ngobrol, bercanda, bahkan saling menyemangati
saat latihan capek.
Kegiatan
taruna ini mengajarkanku banyak hal. Bukan Cuma soal baris berbaris, tapi juga
tentang kedisiplinan, kerja sama, keberanian, tanggung jawab, dan cara
menghargai waktu. Yang awalnya terasa berat, lama-lama jadi menyenangkan karena
dilakukan bersama teman-teman yang sama-sama berjuang.
Kini,
setelah menjalani semua proses itu, aku merasa punya pengalaman yang sangat
berharga. Taruna bukan sekadar kegiatan sekolah—tapi tempat di mana aku belajar
menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih disiplin. Yang paling penting, aku
menemukan banyak teman baru yang sebelumnya bahkan tidak pernah aku kenal.
Kebersamaan selama latihan membuat hubungan kami terasa seperti keluarga kecil.
Pengalaman
taruna ini akan selalu kuingat sebagai salah satu kenangan terindah dan paling
berarti selama masa sekolahku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar