Senin, 03 November 2025

Lelaki Kertas

 


Judul               : Lelaki Kertas

Penerbit          : Basabasi

Penulis            : Wiliam Golding

Edisi                : Terjemahan

Halaman         : 252 Halaman

Tanggal Terbit : April 2021

Penerjemah    : Devi S.Ariaani

 

RESUME

Novel ini diawali dengan kehidupan Wilfred Barclay, seorang novelis Inggris yang telah terkenal dan diakui dunia sastra. Namun, di balik ketenarannya, Barclay hidup dalam kesepian dan kebingungan batin. Ia sudah menua, terjebak dalam kebiasaan minum-minum, dan mulai kehilangan semangat menulis. Ia merasa karyanya — dan bahkan dirinya sendiri — sudah tidak berarti lagi.

Suatu hari, muncul seorang akademisi muda asal Amerika bernama Rick L. Tucker. Tucker sangat mengagumi Barclay dan datang dengan satu tujuan besar: menulis biografi resmi tentang kehidupan Barclay. Tucker memohon izin untuk meneliti catatan pribadi, surat, serta naskah lama Barclay agar bisa menulis kisah hidup sang penulis secara mendalam. Namun, permintaan itu justru

membangkitkan ketakutan dan kemarahan dalam diri Barclay. Ia tidak ingin hidupnya dikupas habis dan dijadikan bahan penelitian atau sensasi.

Barclay menolak keras permintaan tersebut. Ia merasa Tucker adalah ancaman — seseorang yang ingin “mengambil” hidupnya dan mengubahnya menjadi tulisan belaka. Sejak itu, hubungan keduanya menjadi tegang dan penuh benturan. Tucker tetap bersikeras, dan Barclay berusaha melarikan diri darinya.

Alur kemudian mengikuti pelarian Barclay dari Tucker. Ia berpindah-pindah tempat — dari Inggris hingga ke Eropa — mencoba menghindari bayangan akademisi muda itu. Dalam pelarian ini, pembaca diajak menyelami batin Barclay: masa lalunya yang penuh kesalahan, hubungan gagal dengan istrinya, perselingkuhan, serta ketakutannya terhadap kematian. Ia sering merenung bahwa seluruh hidupnya hanyalah tumpukan kertas — karya-karya yang tidak benar-benar menyentuh makna hidupnya sendiri.

Sementara itu, Tucker tetap mengejar Barclay dengan gigih. Ia menganggap menulis biografi sang penulis legendaris sebagai jalan menuju ketenaran dan pembenaran intelektualnya. Namun, dalam obsesinya itu, Tucker perlahan menunjukkan sifat ambisius dan manipulatif. Golding menggambarkan keduanya sebagai dua sisi manusia yang saling mencerminkan: Barclay sebagai pencipta yang kehilangan makna hidup, dan Tucker sebagai pengagum yang haus pengakuan.

Pertemuan-pertemuan mereka berlangsung penuh konflik — dengan perdebatan sengit, ejekan, dan kadang kekerasan tersirat. Namun semakin lama, hubungan mereka berubah menjadi simbol ketergantungan: Tucker tidak bisa berhenti mengejar Barclay, dan Barclay, meski membenci Tucker, tidak bisa benar-benar melepaskan dirinya dari sosok itu.

Di bagian akhir, setelah serangkaian perjalanan dan pertengkaran batin, Barclay menghadapi kematian dengan tragis dan ironis. Setelah ia mati, Tucker akhirnya mendapatkan semua catatan dan naskah pribadi yang selama ini ia inginkan. Namun, momen itu justru terasa kosong — karena yang tersisa hanyalah kertas, bukan manusia yang ia kagumi.

Novel ini ditutup dengan suasana melankolis dan reflektif: kehidupan manusia, betapapun penuh karya dan prestasi, pada akhirnya akan rapuh dan terlupakan, seperti kertas yang mudah terbakar atau hancur dimakan waktu.



Nama anggota kelompok :

1. Mawar Ratna P (03)
2. Nachwa Shalsabila (05)
3. Nataliya A. (10)
4. Naysilla Nur'aini P (11)
5. Qurota A'yunin (18)
6. Safira ayu nanda (23)

Tidak ada komentar:

PEREMPUAN DI EMBUN PAGI

KESIMPULAN NOVEL TENTANG PEREMPUAN DI EMBUN PAGI Karya Miftahus Sa’adah Novel Perempuan di Embun Pagi karya Miftahus Sa’adah menceritakan li...