Minggu, 17 Agustus 2025

Pangeran Diponegoro

 Pangeran Diponegoro

                                

Pangeran Diponegoro adalah salah satu tokoh pahlawan nasional Indonesia yang dikenal karena memimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa pada tahun 1825-1830 melawan penjajahan Belanda di Jawa. Pangeran Diponegoro memiliki nama lengkap Bendara Pangeran Harya Dipanegara. Nama kecilnya di keluarga keraton Yogyakarta adalah Raden Mas Ontowiryo. Pangeran Diponegoro lahir tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta. Pangeran Diponegoro adalah anak dari Sultan Hamengkubuwono III. 

Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830 yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro termasuk perang besar di pulau Jawa yang melibatkan hampir seluruh wilayah Jawa. Perang ini disebabkan dan dipicu oleh faktor politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Belanda mulai campur tangan di Istana Yogyakarta seperti menentukan pengangkatan sultan dan kebijakan kerajaan. Kemudian, Belanda juga merampas tanah milik Diponegoro tanpa izin. Belanda juga melakukan penindasan ekonomi kepada kerajaan, seperti memberikan pajak tinggi, kerja paksa, dan beban utang. Kehadiran Belanda juga dianggap merusak adat dan mengancam kehidupan beragama karena terlalu ikut campur tangan. Perang ini memakan korban jiwa kurang lebih hingga 200.000 jiwa serta ribuan rumah dan desa hancur. 

Puncak dari perang ini adalah ketika tahun 1830, Pangeran Diponegoro ditangkap (diculik) oleh Belanda pada tanggal 28 Maret 1830 di Magelang. Peristiwa ini terjadi ketika Pangeran Diponegoro menghadiri undangan perundingan dengan Jendral De Kock. Pangeran Diponegoro datang dengan maksud untuk mencari jalan damai. Namun, Pangeran Diponegoro malah ditangkap secara licik dan kemudian diasingkan ke Manado, lalu ke Benteng Rotterdam Makassar sampai wafat pada 8 Januari 1855. Beliau dimakamkan di Kampung Melayu, Makassar. 

Peristiwa penangkapan Pangeran Diponegoro ini hingga diabadikan dalam bentuk lukisan yang dilukis oleh Raden Saleh pada tahun 1857.

        

Lukisan ini juga menjadi inspirasi bagi film Mencuri Raden Saleh yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. 

                

Semangat Pangeran Diponegoro dalam membela kebenaran dan keadilan serta berpegang teguh pada prinsip ini perlu kita contoh dalam kehidupan kita sehari-hari.


Tidak ada komentar:

Pejuang Lokal