MERAYAKAN KEMERDEKAAN DI DESA: SEMANGAT YANG TAK PERNAH PADAM.
Setiap tanggal 17 Agustus, seluruh rakyat Indonesia mengenang kembali perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan. Di desa kami, perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi momen kebersamaan yang mampu mengikat hati seluruh warga.
Sejak pagi, jalanan desa sudah dihiasi bendera merah putih dan umbul-umbul warna-warni. Anak-anak dengan wajah ceria membawa bendera kecil, sementara ibu-ibu sibuk menyiapkan makanan untuk para peserta lomba. Bapak-bapak bersama karang taruna bekerja sama mendirikan panggung dan mengatur perlombaan. Semuanya dilakukan dengan sukarela, penuh semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat desa.
Perlombaan dimulai dengan lomba panjat pinang yang selalu menjadi favorit. Tawa riang terdengar saat para peserta saling membantu memanjat tiang licin demi meraih hadiah. Ada pula lomba balap karung, tarik tambang, dan makan kerupuk yang mengundang gelak tawa penonton. Meskipun sederhana, setiap lomba membawa kebahagiaan dan mempererat persaudaraan.
Malam harinya, acara dilanjutkan dengan pentas seni. Anak-anak menampilkan tarian daerah, remaja membacakan puisi kemerdekaan, dan para sesepuh desa menyampaikan pesan-pesan penuh makna tentang perjuangan di masa lalu. Saat lagu Indonesia Raya berkumandang, seluruh warga berdiri tegak, menatap bendera yang perlahan naik, merasakan getaran rasa syukur dan bangga menjadi bagian dari bangsa ini.
Perayaan HUT RI di desa kami mengajarkan bahwa kemerdekaan bukan hanya warisan, tetapi amanah yang harus dijaga. Semangat gotong royong, kebersamaan, dan rasa cinta tanah air harus terus hidup dalam hati setiap generasi. Meski jauh dari gemerlap kota, di desa kami kemerdekaan dirayakan dengan tulus, sederhana, namun penuh makna-menghidupkan kembali semangat para pejuang yang tak pernah padam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar