Menjadi Pramuka, Menjadi Tangguh
Pramuka bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Ia adalah wadah pembentukan karakter yang memadukan petualangan, kebersamaan, dan nilai-nilai kehidupan. Di sinilah kita belajar bahwa keberanian bukan hanya soal menghadapi tantangan alam, tetapi juga menghadapi tantangan hidup dengan kepala tegak.
Saya masih ingat saat pertama kali mengikuti perkemahan. Malam itu hujan turun deras, tenda kami bocor, dan semua
pakaian basah kuyup. Rasa lelah dan dingin membuat beberapa teman ingin pulang. Namun, pembina Pramuka mengingatkan bahwa seorang Pramuka sejati tidak mudah menyerah. Bersama-sama kami memperbaiki tenda, menghangatkan diri di dekat api unggun, dan saling berbagi makanan. Dari situ saya belajar arti kekompakan dan gotong royong yang sesungguhnya.
Pramuka juga mengajarkan disiplin dan kemandirian. Bangun pagi sebelum matahari terbit, merapikan perlengkapan sendiri, hingga memimpin regu saat kegiatan lapangan-semuanya melatih kita untuk bertanggung jawab. Lebih dari itu, Pramuka membentuk rasa peduli terhadap sesama. Kegiatan bakti sosial, penanaman pohon, dan membantu warga sekitar menjadi bukti bahwa Pramuka hadir untuk memberi manfaat nyata.
Menjadi Pramuka berarti siap menjadi pribadi yang tangguh, berani, dan peduli. Bukan hanya siap menghadapi medan perkemahan yang sulit, tetapi juga medan kehidupan yang penuh rintangan. Seperti motto yang selalu kami ingat: Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan. Pramuka bukan sekadar seragam dan atribut, melainkan semangat yang terus hidup dalam hati setiap anggotanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar