KISAH PERJUANGAN PERINTIS SEBELUM ABAD KE 20
Artikel ini akan membahas kisah perjuangan para perintis kemerdekaan Indonesia sebelum abad ke-20, yang meliputi perlawanan bersenjata dan munculnya organisasi pergerakan nasional.
Perlawanan Bersenjata: Sebelum Abad ke-20
Sebelum tahun 1908, perjuangan melawan penjajah Belanda lebih banyak bersifat kedaerahan dan menggunakan cara-cara fisik, seperti perang. Beberapa contoh perlawanan tersebut adalah:
Perang Diponegoro (1825-1830):
Dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, perlawanan ini melibatkan berbagai wilayah di Jawa
dan menjadi salah satu perlawanan terbesar terhadap Belanda pada masa itu.
Perang Aceh (1873-1904):
Perang ini berlangsung sangat panjang dan melibatkan perlawanan sengit dari rakyat Aceh terhadap Belanda.
Perlawanan Kapitan Pattimura:
Kapitan Pattimura memimpin perlawanan di Maluku dan berhasil mempersatukan rakyat untuk melawan penjajah, meskipun pada akhirnya ia tertangkap dan dihukum mati.
Nyi Ageng Serang:
Seorang wanita bangsawan yang ikut memimpin pasukan dalam Perang Diponegoro dan dikenal sebagai penasihat pasukan.
Munculnya Organisasi Pergerakan Nasional: Setelah 1908
Setelah tahun 1908, pola perjuangan mulai berubah. Perlawanan tidak lagi hanya bersifat fisik,
tetapi juga melalui organisasi dan pergerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan
melalui pendidikan dan
Budi Utomo (20 Mei 1908):
Organisasi ini dianggap sebagai pelopor gerakan nasional karena memperjuangkan kemajuan bangsa melalui pendidikan dan kesadaran nasional.
Sarekat Islam:
Awalnya bernama Sarekat Dagang Islam, organisasi ini didirikan oleh Haji Samanhudi dan
bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan ekonomi dan sosial pedagang pribumi.
Indische Partij:
Dipimpin oleh Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat, organisasi ini memiliki visi untuk mencapai kemerdekaan Hindia Belanda. 
Perhimpunan Indonesia:
Awalnya bernama Indische Vereeniging, organisasi ini menjadi wadah perjuangan para pelajar dan mahasiswa Indonesia di Belanda.
Perbedaan Perjuangan Sebelum dan Sesudah 1908
Sebelum 1908:
Perjuangan bersifat kedaerahan, fisik, dan belum terorganisir dengan baik.
Sesudah 1908:
Perjuangan mulai bersifat nasional, menggunakan organisasi dan pergerakan,
serta memperjuangkan kemerdekaan melalui pendidikan dan politik.
Pentingnya Kebangkitan Nasional
Kebangkitan Nasional yang dimulai pada tahun 1908 menjadi titik balik dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Semangat persatuan dan kesadaran nasional yang muncul pada masa ini menjadi modal penting dalam perjuangan selanjutnya untuk mencapai kemerdekaan
KELAS XI DKV 1
KELOMPOK 3 :
aira mahanani (03)
amelia ni'matussholekhah (06)
Bunga aris putria (15)
azzahria ummi hawa ulala (14)
Fahrizal Zailani (25)
Ferally sofya cahya choirunissa (28)
Ghifari fathur rozaqi (30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar