Senin, 18 Agustus 2025

Kisah perjuangan perintis Kemerdekaan sebelum abad ke-20

Kisah perjuangan perintis Kemerdekaan sebelum abad ke-20

Tahukah kalian? sebelum abad ke-20, perjuangan rakyat Indonesia untuk meraih kemerdekaan sudah dimulai melalui berbagai perlawanan daerah. Saat itu, nusantara berada di bawah cengkeraman kolonial Belanda yang menerapkan sistem tanam paksa dan monopoli perdagangan. Meskipun komunikasi antarwilayah terbatas dan persenjataan tidak sebanding, semangat melawan penjajahan berkobar di berbagai daerah, dipimpin oleh tokoh-tokoh lokal yang rela berkorban demi tanah air.

Salah satu perlawanan besar adalah Perang Diponegoro (1825–1830) yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro di Yogyakarta. Perang ini dipicu oleh campur tangan 


Belanda dalam urusan kerajaan dan penderitaan rakyat akibat pajak yang memberatkan. Selama lima tahun, pasukan Diponegoro membuat Belanda kewalahan meski kalah dalam teknologi militer. Perjuangan lain terjadi di Maluku melalui Perang Pattimura (1817). Kapitan Pattimura memimpin rakyat melawan monopoli perdagangan Belanda yang menindas, hingga berhasil merebut benteng Duurstede sebelum akhirnya ditangkap. Selain itu, di Sumatra Barat terjadi Perang Padri (1821–1837) yang awalnya merupakan konflik internal, namun berubah menjadi perjuangan melawan Belanda. Tokoh seperti Tuanku Imam Bonjol memimpin perlawanan dengan memanfaatkan kekuatan persatuan umat, meskipun akhirnya harus menyerah karena tekanan militer yang terus-menerus.

Ketiga perlawanan tersebut membuktikan bahwa semangat kemerdekaan bangsa Indonesia sudah menyala jauh sebelum abad ke-20. Meskipun perjuangan itu belum berhasil mengusir penjajah, pengorbanan Pangeran Diponegoro, Kapitan Pattimura, dan Tuanku Imam Bonjol menjadi sumber inspirasi yang tak ternilai. Sebagai generasi penerus, kita tidak boleh hanya mengagumi kisah mereka, tetapi juga meneladani keberanian, persatuan, dan tekad mereka dalam menghadapi tantangan masa kini. Mari kita lanjutkan perjuangan itu, bukan lagi dengan senjata, tetapi dengan ilmu, kerja keras, dan semangat membangun bangsa.

 XI BUSANA 2

KELOMPOK 3

  1. Lovelia Ayu A. 

  2. Naesya Aprilia 

  3. Nasyla Suci S. L. 

  4. Natasya Nuri A. 

  5. Oktavia Cika C. 

  6. Ryanna Chusnul K. 

  7. Sovia Ananda P. 

  8. Zesica Putri J. 


Tidak ada komentar:

Perayaan HUT RI di Sekolahku

 Perayaan HUT RI di Sekolahku Tanggal 17 Agustus selalu menjadi hari yang istimewa di sekolahku. Sejak pagi, halaman sekolah telah dihias de...