Rabu, 05 November 2025

Sudahkah Kita Menyontek Hari Ini?

 


Hidangan Ramadhan

 

     Kontributor : Satrio Alfaro Bagaskoro

Kaca Pecah


RESUME CERPEN
Judul: Kaca Pecah


A. Identitas Cerpern

1. Judul Cerpen        : Kaca Pecah
2. Pengarang            : Rahadi W.
3. Penerbit                 : http://kisahfiksikehidupan.blogspot.com
4. Tebal Buku            : 51 Lembar
5. Cetakan                    : Ke-1
6. Penerjemah            :-
7. Cerpen yang di Resensi: Hal 19-31

B. Pendahuluan

Buku kumpulan cerpen ini dibuat dan ditulis oleh Rahadi W. Dia merupakan pemilik dari blog Kisah Fiksi Kehidupan. Buku ini merupakan seri pertama dari buku cerpen kumpulannya. Ia juga telah menulis beberapa novel seperti The Doctor, Satu Malam di Kampung Siluman.

C. Isi Cerpen
Menjadi seorang dokter memang bukan merupakan sebuah pekerjaan yang mudah. Ditambah lagi bekerja di sebuah puskesmas yang terletak di sebuah desa terpencil. Kini kurasa seluruh tenaga didalam tubuhku telah terkuras habis. Setelah mengerjakan sampai larut malam aku diharuskan untuk pergi ke Kabupaten. Untuk menuju ke Kabupaten dibutuhkan perjalanan sejauh 100 Km. Setelah itu semua kulewati akhirnya aku dibisa beristirahat.
Tak lama setelah terlelap aku kembali disadarkan ke dunia nyata. Sayup-sayup kudengar suara istriku memanggil. Belum sempat ku merenggangkan diri dari posisi tidurku. Telingaku menangkap suara yang gedoran pintu didepan. Beberapa saat suara itu terhenti namun trang suara pecahan kaca menggema di rumahku. Aku tak mengerti apa yang terjadi.

Dengan segera ku bergegas membuka pintu depan. Didepan rumahku terlihat tiga orang pria sedang berdiri di depan rumahku. Ada apa ini? Tanyaku kenapa ini bisa terjadi.
Seorang yang paling termuda mendatangiku. Bangsat, orang mau mampus baru kau muncul jawab ia dengan kasar. Ini bukan pertama kalinya ia berbicara seperti ini padaku. Sebelumnya saat anaknya terluka karena terkena pisau. La datang kepadaku dan dengan angkuhnya ia ingin segera di tolong. Karena aku merasa bahwa alat-alat yang akan digunakan belum di sterilkan. Akupun bergegas menuju dapur untuk membersihkan alat-alat tersebut sebentar. Belum beberapa lama iapun datang kepadaku dan merampas kerah bajuku seraya berkata Bahwa aku telah lamban untuk mengobati anaknya yang hampir kehabisan darah itu. Aku tidak bisa mendiamkan ini semua. Aku harus melaporkan ke kepala desa.
Kepala desapun akan berjanji akan mengatur pertemuan antara kami agar kami bisa membicarakan masalah ini dengan cara kekeluargaan. Namun hingga saat ini juga kepala desa belum menghampiriku. Sempat terlintas di fikiranku apakah aku harus melaporkannya ke kantor polisi. Sebelum aku hendak melaporkannya kepala desa akhirnya datang bersama seorang lelaki tua yang saat itu datang ke rumahku. Aku tidak melihat ada orang tersebut.

Kepala desa memberi tahu bahwa laki-laki tersebut sedang sakit. Ia meminta agar aku mengobatinya. Setelah dia berkelakuan buruk kepadaku sekarang kepala desa ingin aku memeriksa keadaanya. Tawaran yang di berikan kepala desapun aku tolak mentah-mentah. Mana mau aku melakukan hal itu. Dari dalam kamar terdengar suara istriku

berkata mengapa dibuang kesempatan yang bagus? Aku sungguh kaget mendengar itu. Kesempatan? Apa maksudnya? Saat inilah kesempatanmu untuk membuktikan bahwa ayah bekerja dengan ikhlas, saat kita menolong orang yang kita benci kita tidak punya alasan selain keikhlasan Kelak saat Ayah berdoa, maka Ayah bisa dengan bangga

menyebut di hadapan Allah bahwa Ayah pernah menolong seseorang dengan tanpa alasan lain selain ikhlas semata. Termenung aku mendengar ucapan istriku. Dengan segera aku bergegas membereskan alat-alat yang akan aku gunakan untuk mengunjungi pasienku.

Analısıs Unsur

A. Unsur Instrinsik
1. Tema        : Perjuangan Seorang Dokter 
2.Tokoh:        : 1. Aku
                        2. Istri
                        3. Lelaki Termuda
                        4. Kepala Desa
                        5. Lelaki Tua
3. Watak            : 1. Aku     :Penyabar,Pekerja Keras,Tekun,Pendendam
                            2. Istri    :Penyabar,Bijaksana
                            3. Lelaki Termuda    : Pemarah,Tidak Sabaran,Tidak Sopan
                            4. Kepala Desa    :Bijaksana
4. Alur                : Maju-Mundur
5. Amanat            :  -Lakukan semua dengan ikhlas karena itu akan mempermudah segalanya.
                                -Bersabarlah dalam menyikapi setiap hal
6. Sudut Pandang: Orang Pertama Serba Tahu
7. Latar                : 1. Waktu    : Malam Hari, Pagi Hari, Siang Hari
                               2. Tempat    : Puskesmas, Rumah, Dapur
8. Suasana            : Tegang, Tenang

B. Unsur Ekstrensik
1. Nilai Moral        : Aku tidak memikirkan lagi siapa yang akan ia tolong. Maupun itu musuhnya sendiri, tetapi ia tetap menolong orang yang sedang membutuhkan bantuannya
2. Nilai Sosial        : Tingkah laku Lelaki termuda terhadap aku merupakan tindakan yang egois. Ia tidak memikirkan kepentingan orang lain.
3. Nilai Budaya        : Sebelum melaporkan ke Mapolsek, biasanya pelapor akan membertitahukan masalahnya kepada Kepala Desa terlebih dahulu.

E. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan    :
Penggambaran sebuah keadaan di cerpen ini di jelaskan dengan cara penulisan yang sangat mendetail. Sehingga membuat para pembaca dapat mengerti dengan jelas situasi yang sedang terjadi.

Kekurangan
Penggambaran tokoh di cerpen ini kurang di jabarkan. Sehingga pembaca hanya bisa mengira-ngira bagaimana watak para tokoh di cerpen ini.

F. Penutup
Cerpen karya Rahadi W. Ini dapat dikategorikan sebagai cerpen kisah kehidupan. Kisah yang dituliskanpun dapat memberi beberapa amanat yang dapat kita tangkap. Bahasa yang baik, penggambaran yang sangat jelas membuat para pembaca dengan mudah mengerti maksud dari cerpen ini.

Nama kelompok 
1.Joan
2.kenzy 
3.khairul 
4.khanza
5.Egha 
6.wawan 
7.miftahul
8.rehan 
9.pasya

“Laut Bercerita”

 


Judul : “Laut Bercerita”
Pengarang: Wahyu N. J
Jumlah Halaman : 3 halaman
Penerbit: Keputusan Penerbit Gramedia (KPG)
Tahun Publikasi: 2025

Novel ini mengangkat tema persahabatan, percintaan, kekeluargaan, dan rasa kehilangan. Dengan berlatarkan waktu di tahun 90-an dan 2000, novel ini mampu membius para pembacanya untuk menerobos ruang masa lalu dan kembali melihat peristiwa yang terjadi di tahun yang bersangkutan. Dengan kata lain, novel ini mengingatkan para pembacanya akan era-era reformasi di tahun 1998 yang bernas akan kepahitan dan kekejaman bagi para pembela rakyat.

Laut Bercerita menceritakan terkait perilaku kekejaman dan kebengisan yang dirasakan oleh kelompok aktivis mahasiswa. Tidak hanya itu, novel ini pun merenungkan kembali akan hilangnya 13 aktivis, bahkan sampai saat ini belum juga ada yang mendapatkan petunjuknya.

Cerita dalam novel Laut Bercerita terbagi menjadi dua bagian dengan jarak waktu yang jauh berbeda. Adapun bagian pertama diceritakan melalui sudut pandang tokoh bernama Biru Laut beserta para kawan sesama aktivisnya seraya menyelesaikan visi atau tujuan mereka. Sementara pada bagian kedua, kisahnya diambil dari sudut pandang Asmara Jati, adik dari Laut yang mempunyai tujuan atau visi yang cenderung berlainan dengan Laut.

Dalam novel ini, diceritakan bahwa Laut beserta rekan-rekannya melaksanakan beberapa aksi atau gerakan untuk membela rakyat yang telah diambil haknya oleh pemerintah, salah satunya “Aksi Tanam Jagung Blangguan”.

Akan tetapi, jauh sebelum mereka melakukan aksi tersebut, Laut bersama teman-temannya berdiskusi terlebih dahulu yang dikenal sebagai diskusi kwangju. Dari situlah, awal mula Laut dan rekan-rekannya mengetahui dan mengenal arti dari sebuah pengkhianatan.

Tidak hanya membicarakan terkait aktivitas Laut dan teman-temannya dalam pergerakan yang hendak mereka jalani, ada pula sisipan kisah antara Laut dan anggota keluarganya. Saat Laut dan teman-temannya menghilang, semua kehidupan mereka dan orang-orang terdekat mereka pun senantiasa berubah.

Leila S. Chudori selaku penulis novel Laut Bercerita telah berhasil menetapkan tema dalam novel ini. Tema yang diusungnya mengenai kemanusiaan pantas membuat novel ini memperoleh predikat genre historical fiction terbaik. Visualisasi karakter dan suasana dalam novel ini tampak sungguhan alias nyata. Terlebih, bagian di mana Laut beserta teman-temannya disiksa dan diperlakukan tidak manusiawi. Pilihan kata dan penggunaan bahasa terbilang mudah dipahami sebab tak ada istilah atau ungkapan asing yang menjadikan para pembaca sukar memahami isi cerita.

Novel Laut Bercerita bersifat edukatif. Hal itu dibuktikan bahwa di dalamnya memuat pengetahuan sejarah pergerakan dalam menegakkan keadilan sosial dan asas demokrasi. Dengan begitu, setelah selesai membaca novel ini, ada banyak pengetahuan mengenai sejarah yang akan kalian dapatkan.

Selain itu, di balik suksesnya sebuah novel, tentu ada moral value yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Dalam novel ini, salah satunya adalah cara agar seorang manusia dapat memanusiakan manusia dari segala aspek.

Akan tetapi ada sedikit kekurangan atau kelemahan dalam novel ini, seperti alur cerita yang digunakan ialah alur campuran atau maju mundur. Apabila para pembaca yang belum terbiasa dengan alur tersebut, akan cenderung kesulitan atau bingung. Hal itu karena dibutuhkannya sikap fokus dan pemahaman secara saksama supaya dapat mengikuti alur cerita dengan baik.

kelas XII PFL 2

Kelompok4:

1.SURA WIJAYA
2.TEGAR AGUS
3.TONY ADAMS
4.TRIYANTO WAHYU
5.WAHYU NIDJI
6.WISNU FEBRIANSAH
7.YOGO RISKI
8.YURIDHO NUR H
9.ZAKI AHMAD

Selasa, 04 November 2025

Filosofi Teras memperkenalkan filsafat Stoisisme (Stoic Philosophy)

 

1. Pengantar Buku
Buku Filosofi Teras memperkenalkan filsafat Stoisisme (Stoic Philosophy) — ajaran dari Yunani Kuno yang membantu manusia hidup tenang, rasional, dan tidak mudah stres.
Tujuannya: agar kita bisa mengendalikan emosi, pikiran, dan reaksi terhadap hal-hal yang terjadi di luar kendali kita.

2. Konsep Utama Stoisisme
Stoisisme berfokus pada dua hal penting:
a. Dikotomi Kendali (Dichotomy of Control)
“Ada hal yang bisa kita kendalikan, dan ada yang tidak.” Yang bisa dikendalikan:
Pikiran, pendapat, keputusan, reaksi, dan tindakan kita.
Yang tidak bisa dikendalikan:
Cuaca, nasib, opini orang lain, hasil akhir, dan masa lalu.
Kuncinya: Fokus pada hal yang bisa kamu kendalikan, lepaskan sisanya.

b. Hidup dengan Rasionalitas dan Kebajikan
Stoik menilai kebahagiaan sejati bukan dari harta atau pujian, tetapi dari hidup bijak dan sesuai nilai kebajikan:
  • Kebijaksanaan (wisdom)
  • Keberanian (courage)
  • Keadilan (justice)
  • Pengendalian diri (temperance)
3. Menghadapi Emosi Negatif
Buku ini menjelaskan bahwa:
Marah, kecewa, cemas, atau sedih sering muncul karena kita ingin mengendalikan hal yang tak bisa dikendalikan.
Dengan memahami Stoisisme, kita belajar merespons dengan tenang, bukan bereaksi berlebihan. Contoh:
Daripada stres karena orang lain tidak sopan, sadari bahwa sikap mereka di luar kendalimu — yang bisa kamu kendalikan hanyalah reaksimu.

4. Latihan Stoik dalam Kehidupan Sehari-hari
Henry memberi latihan praktis seperti:
Jurnal Stoik: menulis hal-hal yang bisa dan tak bisa dikendalikan hari ini.
Negatif visualisasi: bayangkan hal buruk agar lebih siap secara mental.
Memento mori: sadar bahwa hidup terbatas agar lebih menghargai waktu dan orang-orang di sekitar.
Amor fati: mencintai takdir — menerima apa pun yang terjadi dengan lapang dada.

5. Relevansi di Zaman Sekarang
Di era media sosial dan tekanan hidup modern, Filosofi Teras membantu: 
Mengurangi overthinking dan insecure. 
Tidak mudah tersinggung oleh komentar orang.
Menjaga mental tetap stabil di tengah kesibukan, kegagalan, atau perbandingan sosial.

6. Pesan Utama
“Kita tidak bisa mengontrol dunia luar, tapi kita bisa mengontrol cara kita memandangnya.” Dengan kata lain: ketenangan berasal dari dalam diri, bukan dari situasi luar.
“Kamu mendapatkan ketimun pahit? Ya buang saja. Ada semak berduri di jalan setapak yang kamu lalui? Ya berputar saja. Itu saja yang kamu perlu tahu. Jangan menuntut penjelasan, ‘kenapa ada hal (tidak menyenangkan) ini?’ Mereka yang mengerti sesungguhnya dunia seperti apa akan menertawakanmu, seperti tukang kayu yang melihat kamu kaget karena ada banyak debu hasil gergaji di tempat kerjanya, atau tukang sepatu melihat kamu kaget karena banyak sampah kulit sisa (di tempat kerjanya).” Marcus Aurelius

Kesimpulan

Aspek Inti Ajaran Filsafat Stoisisme (Stoic Philosophy) Fokus Pengendalian diri & kebijaksanaan

Tujuan : Hidup tenang dan bahagia dengan rasional

Kunci :Fokus pada hal yang bisa dikendalikan Latihan


Jurnal, refleksi, amor fati, memento mori

“Damai dan tenteram ini kokoh karena berakar dari dalam diri kita, bukan pada hal-hal eksternal yang bisa berubah, hancur, atau direnggut oleh kita.” Henry Manampiring


Nama-nama kelompok literasi kelas XII KL-3

FAHRIZAL SHOLAHUDIN (12)
MOCH.SYAFRIL (20)
PRATAMA RUDI (26)
JUNIOR PANDU (16)
SULTAN ANAANDA P.U (33)
BAGAS ADITYA (08)
MUHAMMAD EHZYA IZARA (24)
RAYA SAPUTRO (28)
DIKA ADITYA (10)
LENDY MEDIANTO (17)
SYAIFUDIN (37)
MAYVAN SATYA P. (19)
FERY KUSDIANTORO (14)
FEBRIAN HARIONO (13)
DZAKI AHMAD (11)
MUHAMMAD RIZAL R. (22)
AFGHA IBNU S. (03)
DENISHA MIRALDY (09)
MORIN TABUNI (21)

Laskar Pelangi

 


Judul Buku        : Laskar Pelangi

Penulis            : Andrea Hirata

Penerbit            : Bentang Pustaka

Edisi/Tahun Terbit: 2005


ISI CERITA:

Buku Laskar Pelangi menceritakan perjuangan sekelompok anak di Belitung yang bersekolah di SD Muhammadiyah, sekolah kecil yang hampir ditutup karena kekurangan murid. Dengan semangat tinggi dan bimbingan guru Bu Muslimah serta Pak Harfan, mereka tetap berjuang menimba ilmu meski di tengah keterbatasan ekonomi.


Kisah ini menggambarkan pentingnya pendidikan, kerja keras, dan persahabatan. Andrea Hirata berhasil menyampaikan pesan moral bahwa mimpi bisa dicapai siapa saja asalkan memiliki tekad dan semangat pantang menyerah.


Nama Kelompok Kelas XI IL-1

Wildan d.s

faruq h.a.p

weldy a.k

Kelas: XI KL 1


Sejarah, Situs, dan Budaya Kabupaten Kebumen

 


1. Penerbit: Gamagatra
2. Penulis: Suharmanto
3. Edisi :Oktober 2022
4. Tahun:Februari 2023

RESUME
Isi Buku: Sejarah, Situs, dan Budaya Kabupaten Kebumen

BAB I – Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang penulisan, tujuan penelitian, dan metode pengumpulan data.
Penulis menjelaskan bahwa buku ini disusun untuk melestarikan sejarah dan kebudayaan lokal Kebumen agar tidak hilang ditelan zaman. Diterangkan juga bahwa sumber-sumber diperoleh dari arsip sejarah, wawancara dengan tokoh masyarakat, serta kunjungan ke situs-situs bersejarah.

BAB II – Sejarah Awal dan Asal-usul Kabupaten Kebumen
Bab ini menguraikan tentang:
Asal-usul nama Kebumen, yang diyakini berasal dari nama tokoh Kyai Bumi (atau “Kiai Kebumen”) — seorang ulama dan tokoh penyebar Islam di daerah itu.Proses pembentukan wilayah Kebumen sejak masa kerajaan Mataram Islam, ketika daerah ini menjadi bagian dari Kadipaten Panjer.Perkembangan administrasi dari masa kolonial Belanda hingga pembentukan Kabupaten Kebumen modern.Pembahasan tokoh-tokoh penting seperti Raden Tumenggung Kolopaking, Kiai Purbonegoro, dan tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan dari Kebumen.Peristiwa penting seperti perang Diponegoro, masa penjajahan Belanda dan Jepang, serta kontribusi masyarakat Kebumen dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

BAB III – Situs Sejarah dan Peninggalan Purbakala
Bab ini berisi penjelasan mendetail tentang tempat-tempat bersejarah dan cagar budaya di Kebumen, antara lain:

1. Goa Jatijajar – Situs wisata alam yang menyimpan legenda Lutung Kasarung serta peninggalan zaman purba.
2. Benteng Van Der Wijck – Benteng peninggalan Belanda di Gombong yang berarsitektur khas Eropa abad ke-19.
3. Goa Petruk – Situs geologi dan wisata alam yang memiliki nilai legenda rakyat.
4. Situs Karangbolong – Berkaitan dengan kisah Nyi Roro Kidul dan tradisi nelayan.
5. Makam Kyai Bumi / Kyai Kebumen – Sebagai simbol asal mula nama daerah Kebumen.
6. Candi Panggangan dan Candi Adiluhur – Sisa peninggalan masa Hindu-Buddha di Kebumen bagian timur.
7. Bangunan kolonial dan rumah tua di wilayah Gombong dan Kebumen kota yang menunjukkan perpaduan arsitektur Jawa dan Eropa.

Setiap situs dibahas dari sisi sejarah, legenda, fungsi sosial, dan nilai budayanya bagi masyarakat.

BAB IV – Kebudayaan dan Tradisi Masyarakat Kebumen
Bab ini merupakan bagian terpanjang dalam buku. Di dalamnya dijelaskan berbagai aspek budaya:
1. Kesenian Tradisional
Ebleg (Kuda Lumping)
Kenthongan / Thek-thek
Angguk – Tari rakyat yang berkembang di Kecamatan Sruweng dan sekitarnya.
Lengger Lanang, Calung, dan Wayang Kulit.
2. Upacara dan Tradisi Adat
Upacara Sedekah Laut di pantai selatan (Ayah dan Petanahan).
Tradisi Nyadran, Ruwahan, dan Bersih Desa.
Ritual Nyewu dan Kenduri sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.
3. Sistem Sosial dan Kearifan Lokal
Kehidupan masyarakat agraris yang menjunjung gotong royong (sambatan, rewang, rokat desa).
Falsafah hidup masyarakat Jawa Kebumen: nrimo ing pandum, andhap asor, dan rukun agawe santosa.
Peran tokoh agama dan masyarakat dalam menjaga harmoni sosial.
4. Bahasa dan Sastra Daerah
Varian bahasa Jawa Kebumen (dialek Banyumasan timur).
Ungkapan, peribahasa, dan tembang-tembang daerah.

BAB V – Perkembangan Pendidikan dan Agama
Sejarah masuknya Islam ke Kebumen melalui para wali dan ulama seperti Kyai Bumi dan Kyai Somalangu.
Perkembangan pesantren, madrasah, dan lembaga pendidikan Islam di Kebumen.
Peran misionaris Belanda dalam membangun sekolah dan gereja pada masa kolonial (termasuk Gereja tua di Gombong seperti yang ada di sampul buku).
Dampak pendidikan terhadap pembentukan karakter masyarakat Kebumen.


BAB VI – Kebumen di Masa Kini
Gambaran kondisi sosial-budaya modern Kebumen.
Upaya pelestarian situs dan budaya lokal oleh pemerintah daerah dan komunitas budaya.
Pengembangan pariwisata berbasis sejarah dan budaya (Goa Jatijajar, Benteng Van Der Wijck, Goa Petruk, Pantai Menganti, dll).
Tantangan modernisasi terhadap pelestarian nilai-nilai tradisional.

BAB VII – Penutup
Kesimpulan bahwa sejarah dan budaya Kebumen adalah warisan penting yang membentuk identitas masyarakat.
Ajakan agar generasi muda menjaga dan melestarikan warisan sejarah, situs, dan budaya lokal.



KELOMPOK 2 XII 2 DPB 2
NAMA:
  • Moza Pratama (03)
  • Nabila Della Kusuma Dewi (06)
  • Nabila Fitri Lestari (07)
  • Nadia Shinta Bella (09)
  • Nadya Irma Yunita (10)
  • Sheril Aulya Septyani (17)
  • Shintya maylawati (18)
  • Verdysa Amalia Putri (26)
  • Wulan Nurcahaya (32)

Kisah-kisah religi penjalin hati

 


Judul  buku :Kisah-kisah religi penjalin hati

Penulis         :Bayu indie,Ds Studio,Awang saputra

Penerpi        :Bentang komik(PT.Bentang pusaka)

Edisi              :November 2017

Komik berjudul "Kisah-Kisah Religi Penjalin Hati" karya Bayu Indie, DS Studio, dan Awang Saputra ini berisi kumpulan cerita dengan tema religi dan kehidupan sehari-hari. Melalui kisah-kisahnya, komik ini menggambarkan nilai-nilai keislaman, seperti keikhlasan, tolongmenolong, kejujuran, dan cinta kepada Allah serta sesama manusia.

Setiap cerita dalam komik ini menampilkan tokoh-tokoh muda yang menghadapi berbagai ujian hidup, persahabatan, dan percintaan dengan cara yang islami. Dengan gaya gambar yang menarik dan alur yang menyentuh, komik ini mengajak pembaca untuk merenungi makna iman dan memperbaiki diri dalam kehidupan sehari-hari.

Singkatnya, komik ini merupakan kisah inspiratif yang memadukan nilai religius dengan realitas remaja modern, menjadikannya bacaan ringan namun penuh makna.


Kelas XII DPB-1

1.PUTRI BUNGA RAMADHANI (14).
2.RAHMA NABILA PUSPITA SARI(15)
3.VALENTINA AYU PEBRIANA(26)
4.MUTIARA ADI LESTARI(5)
5.NAZWA NALA SYAROFA(12)
6.MUTIAR CICI ANDINI(4)
7.TYAS MEY KRISTANTI(24)
8.TRISNA RAHMA DANI(23)


Kisah Penjaga Kebun dan Buah Jeruk yang Manis


Kisah Penjaga Kebun dan Buah Jeruk yang Manis

Suatu hari di kelas Aisyah terjadi sebuah kehebohan. Mereka melihat Galang menjadi tukang kebun di kebun milik Pak Haji Hasan, orang paling kaya di kota mereka. Siapa yang enggak kenal Galang, coba? Dia ganteng, jago main basket, badannya atletis, cerdas, dan terkenal sebagai satelitnya masjid sekolah alias selalu wara-wiri di sekitar masjid. Kalau enggak buat shalat Dhuha, Galang pasti bantuin marbot menyapu atau mengepel, shalat Zuhur juga rajin dan sesekali membaca Al-Qur'an saat jam istirahat. Selain rajin ibadah, Galang juga tipe cowok yang enggak pernah mau pacaran, boro-boro mau mengobrol, kalau salaman saja tangannya jauh-jauhan.
Cewek-cewek di sekolah banyak yang ngefans sama Galang karena dia anak orang kaya. Bapaknya merupakan pengusaha ayarn goreng paling terkenal di kota mereka.
Anehnya kenapa juga Galang harus jadi tukang kebun?
"Yakin, kalau Galang jadi tukang kebun?" Tanya Aisyah yang ikut-ikutan kepo.
"Beneran, semua anak-anak tuh heboh Soalnya tahu sendiri, kan kebun jeruk Pak Haji Hasan itu luas binggo.*
Jadi yang ngurus kebun jeruknya tuh banyak, termasuk paman gue," kata Hana, sahabat Aisyah sekaligus pemantik berita heboh di pagi ini.
Cewek-cewek sekelas langsung meriung di mes Aisyah. Mereka sibuk bertanya-tanya. Mereka unbelieve banget kalau cowok tajir kayak Galang mau kerja jad tukang kebun.
"Dia di sana mau borong jeruk-jeruk Pak Haji kali, Han." Vera tetap ngotot merasa enggak mungkin Galang jadi tukang kebun.
"Seriusan. Paman gue lihat sendiri, kok. Nih, nih dia kirim foto." Hana memperlihatkan foto di WA-nya.
Cewek-cewek penggemar Galang langsung melongo, terbelalak, kaget sampai ternganga saat melihat foto Galang sedang memotong rumput liar di sekitar tanaman. Meski Cuma pakai kaos lusuh, celana sebetis sama topi butut, Galang tetap kelihatan ganteng.
"Astagfirullahal'aazim, udah-udah. Jaga mata kalian dari hal yang belum halal. Jangan sampai mengotori hati." Aisyah, cewek kalem berjilbab itu mengingatkan kelima temannya.
"Belum halal? Jadi bisa dihalalin dong, nanti?" Bian langsung heboh sendiri.
Keenam temannya yang lain menyoraki Bian.
"Ngapain ya, dia jadi tukang kebun? Emang uang dari orang tuanya kurang, ya?"
"Gue masih enggak percaya Galang jadi tukang kebun." Kiki menanggapi, "Gue harus lihat pakai mata kepala gue sendiri."
"Setujul" sambut Wulan dengan semangat.
"Gimana..." Hana langsung berdiri, matanya berbinar, "Kalau siang ini kita kepoin Galang di kebun jeruk Pak Haji Hasan?"
"Setujuuul" sahut Wulan, Kiki, Vera, Bian, dan Lia.
"Lalu apa yang terjadi dengan Mubarak, Pak Haj
Mubarak. Akhirnya ia menikahkan Mubarak dengan anak "Orang kaya itu tersentuh dengan kejujuran gadisnya karena Mubarak adalah orang yang bertakws anak lelaki yang diberi nama Abdullah, yang kelak Mubarak dan anak orang kaya itu menikah, mempunyai terkenal dengan sebutan Imam Abdullah bin Mubarak atau Ibnu Mubarak."
"Subhanallah. Ibnu Mubarak, ulama yang terkenal ahli hadis itu ya, Pak Haji?"
"Alhamdulillah kamu tahu, ilmu agama kamu memang baik."
Aisyah datang membawakan dua gelas teh hangat. Keenam cewek kepo itu pun kaget.
"Kok, Aisyah ada di situ?" tanya Bian heran.
Galang tersenyum kepada Aisyah lalu menunduk. Baik Aisyah dan Galang sama-sama menjaga pandangan. Pak Haji Hasan tertawa lalu menyeruput teh hangatnya.
"Sayang Galang, kamu dan Aisyah masih sekolah SMA. Kalau saja kalian sudah lulus sekolah, bapak akan nikahkan kamu dengan anak bapak, Aisyah karena bapak sangat suka dengan kejujuranmu, Galang."
Galang menunduk malu. Aisyah bersemu merah lalu pamit ke belakang.
Keenam cewek kepo diam-diam mengikuti Aisyah masuk ke rumah Pak Haji Hasan. Mereka mencegat Aisyah di pintu belakang. Aisyah kaget.
"Astagfirullahal'azim, adab seorang muslim itu kalau bertamu harus mengucapkan salam dulu. Minta izin dulu."
Eh Aisyah... lo enggak bilang-bilang kalau lo anaknya Pak Haji, Hana gemas karena dia kan teman sebangku Aisyah.
"lya, pantesan aja lo enggak heboh waktu tahu Galang kerja di kebun. Lah kerja di kebun bapaknya sendiri," Wulan menjawil dagu Aisyah.
"Iya maaf, kan kalian enggak tanya," Aisyah menahan tawa.
"Jadi, apa alasan Galang kerja di kebun bokap lo, Syah? Bukan buat deketin lo, kan?" tanya Kiki langsung tembak.
hhanga
Kali ini Aisyah tertawa. "Ya enggaklah, Ki. Aku tahu Galang itu lelaki saleh, aku juga enggak ada perasaan apa-apa. Dia kerja di kebun karena mau mengumpulkan uang untuk memberikan ayahnya hadiah ulang tahun."
"Haah? Segitunya." Lia nyeletuk.
"Iya, itu sih cerita dari Abah aku. Abah bilang kalau Galang mau memberikan ayahnya hadiah dari hasil kerja keras dia sendiri."
"liih keren ya.... gue mau deh, jadi pacarnya." Vera mulai genit.
"Sayangnya Galang enggak mau sama lo!" Bian ketawa kencang.
"Galang itu enggak pacaran, Bian, karena kan dia tahu kalau pacaran itu dosa dan mendekatkan diri kepada zina. Naudzubillah min dzalik."
"Tapi kita tetap ngefans koook..." seru Wulan, Vera, Bian, Kiki, Hana, dan Lia yang selalu kompak. Aisyah tersenyum manis.
"Kalau aku ngefans-nya sama Rasulullah SAW aja, deh." Kata Aisyah.
Lalu keenam temannya itu pun nyengir karena malu.


SIFAT TOKOH YG KITA AMBIL DARI CERITA
GALANG : AMANAH , JUJUR , MENJAHUI LARANGAN , BEKERJA KERAS
PAK HAJI HASAN : BAIK , PENGERTIAN
AISYAH:

Kontributor : Winda Elva Rahayu
Kelas XII DPB-2

PEREMPUAN PENUNGGU SENJA


PEREMPUAN PENUNGGU SENJA

Berikut ringkasan dari buku "Perempuan Penunggu Senja" karya Marjiyanti Djoyo Utomo ,sebuah karya sastra yang menyelami dinamika batin seorang perempuan dalam menghadapi kehidupan, penantian, dan harapan:
* Judul                 : ''Perempuan Penunggu Senja''
* Penulis            : Marjiyanti Djoyo Utomo
* Penerbit            : Ananta Vidya
* Terbit                : Mei 2024, 156 halaman.

Buku ini menyentuh tema tentang:
* Perempuan yang kuat tetapi penuh luka dan harapan.
* Penantian dan peralihan (digambarkan lewat “senja” sebagai simbol) — fase antara siang dan malam yang melambangkan perubahan, kelegaan, sekaligus kesendirian.
* Keikhlasan, melepas, dan menyusun kembali hidup saat segala sesuatu tak berjalan seperti yang diharapkan.
Buku ini terbagi dalam beberapa bab yang diberi judul “Senja Pertama”, “Senja Kedua”, … hingga “Senja Terakhir”.

Setiap bab mengandung fragmen cerita atau refleksi batin tentang perjalanan seorang perempuan: dari kehadiran cinta atau harapan, kemudian patah, kemudian proses perenungan dan akhirnya penyerahan pada takdir dan pengharapan baru.

Beberapa poin isi:
* Dalam prolog, penulis menyebut bahwa “Senja itu indah … peralihan dari siang ke malam. Perginya bukan untuk ditangisi, namun akan menjadi kenangan menghiasi setiap mimpi."
* Buku ini ditujukan untuk “perempuan-perempuan kuat di sekeliling kehidupanku” sebagai inspirasi menghadapi “gelombang kehidupan”.
* Ada unsur bahwa perempuan sebagai “penunggu senja” — yaitu menunggu waktu yang tepat, menunggu perubahan, belajar untuk berdamai dengan kondisi, dan kemudian melangkah.
* Ada pesan bahwa air mata bukan akhir dari ikhtiar: “Perempuan Penunggu Senja, jangan biarkan air mata menjadi akhir dari ikhtiarmu. Bertahanlah, karena hidup bukan untuk ditangisi.”

Pesan /Amanat : 
Ketahanan: Perempuan mampu menghadapi luka dan terus melangkah meski senja (masa transisi) terasa berat.
Pengikhlasan: Melepas bukan berarti kalah, melainkan memilih untuk bangkit dari masa lalu, memberi ruang bagi harapan baru.
Harapan & Pembaruan: Senja bukan akhir, tapi pertanda bahwa malam akan datang dan esok pagi akan tiba — memberi harapan untuk memulai lagi.

Identitas & Kebebasan: 
Mengajak perempuan untuk tidak menjadikan luka sebagai pembatas, melainkan sebagai ruang untuk memperkuat diri.

Kelebihan
* Bahasa yang puitis dan penuh metafora — membuat pengalaman membaca menjadi reflektif.
* Tema yang relevan untuk banyak perempuan: penantian, perubahan, kebebasan.
* Memberi kekuatan emosional dan inspirasi untuk berdamai dengan luka dan memulai kembali.
Kekurangan
- Karena gaya yang reflektif dan puitis, mungkin tidak cocok bagi pembaca yang lebih suka alur naratif yang jelas dan linear.
- Sifatnya lebih koleksi fragmen dan renungan daripada cerita dengan plot dramatis yang kuat — mungkin terasa “terpotong” bagi sebagian pembaca yang mengharapkan narasi panjang.


KELOMPOK 3 XII DPB 2

•NUR AINI ( 13 )
•SHELA ARIANATA ( 16 )
•SINTIYA INDAH PARWATI ( 19 )
•SITI FATIMAH ( 20 )
•WENY AMELIA NITA ( 27 )
•ZHENIA PRATISTA ( 34 )

Pelari Berkaki Besi

 

Judul                            : Pelari Berkaki Besi

Penulis                        : Lukmanul Hakim

Penerbit                        : Hikam Pustaka

Tahun Terbit                   : Desember 2020

Jumlah Halaman         : 104



Sinopsis Cerita


Buku Pelari Berkaki Besi menceritakan kisah inspiratif seorang gadis bernama Oryza, yang memiliki cita-cita menjadi pelari cepat meskipun ia memiliki keterbatasan fisik. Salah satu kakinya digantikan dengan kaki buatan dari besi akibat kecelakaan yang pernah dialaminya.


Sejak kecil, Oryza sangat menyukai olahraga lari. Namun, setelah kejadian itu, ia sempat kehilangan semangat dan merasa hidupnya berakhir. Banyak teman-temannya yang meremehkannya dan menganggap bahwa ia tidak akan pernah bisa berlari lagi seperti dulu. Meski begitu, Oryza tidak menyerah. la mulai berlatih kembali dengan semangat dan tekad yang kuat.


Dengan dukungan keluarganya dan pelatih yang percaya padanya, Oryza perlahan bangkit, la mengikuti berbagai latihan dengan penuh kesabaran meski sering jatuh dan terluka. Berkat kerja keras dan ketekunannya, ia akhirnya bisa berlari cepat dengan kaki besinya.


Kontributor : Monika Diah

Kelas XII DPB=2


Ternyata itu Kamu

 


  • Judul                 : Ternyata itu Kamu
  • Penulis             : Linda Imelda Sihotang. S.pd.
  • Penerbit             : Cv Ananta Vidya
  • Cover dibuat oleh : Linda Imelda Sihotang
  • Edisi                : Edisi pertama
  • Tahun Terbit     : 2023
Dipaksa oleh keadaan adalah kata yang tepat dan memuakkan bagi Sere. Seandainya kita bisa memilih dengan apa dan bagaimana kita terlahir, mungkin akan berbeda ceritanya, pikirnya sepersekian detik yang lalu sebelum ia melihat Riyu, putranya dan menghapus seluruh andai-andainya. Sere tersenyum dan menggendongnya. "Riyu, seandainya aku dapat memilih dengan apa dan bagaimana aku terlahir. sepertinya aku akan tetap memilih ayah dan ibuku, dan bertemu denganmu sama seperti saat ini, tiada yang diubah." ujar Sere. Bisikan itu dijawab melalui tatapan bingung Riyu.

Kalau kamu berharap ini bercerita tentang indahnya dunia memperlakukan Sere, bisa jadi kamu tidak akan puas. Tapi kalau kamu ingin membaca bagaimana lucunya candaan dunia ini, coba baca dan temukan kepuasan sendiri.

Kelopok 4 Kelas XII DKV-2 Pasha, Nauravi, Yunita A, Tirta, Nafa, Nina, Vina, Melca, Alif

Harga Sebuah Percaya

 

1. Data Utama Buku (Bibliografi)
  • Judul Lengkap: Harga Sebuah Percaya
  • Penulis: Tere Liye
  • Genre: Fantasi, Romansa, Petualangan, Drama
  • Konteks/Seri: Bagian dari seri Kisah Sang Penandai (Jim adalah salah satu karakter yang dipilih Sang Penandai untuk mengguratkan dongengnya).
  • Tema Sentral: Harga dari sebuah kepercayaan, perjuangan, penebusan diri, dan cinta sejati.
 
2. Pengenalan Karakter Utama (Tokoh)
  • Jim: Tokoh utama, seorang pemuda yatim-piatu dan miskin, seorang pemain biola yang awalnya lemah, perasa, dan pengecut. Ia sangat yakin pada keberadaan cinta sejati.
  • Nayla: Kekasih Jim, putri dari keluarga bangsawan Negeri Seberang yang kaya dan berpengaruh. Ia menjadi pemicu tragedi dan penyesalan Jim.
  • Si Penandai: Sosok misterius dan bijak, penjaga dongeng kehidupan, yang memberikan petunjuk dan memotivasi Jim untuk memulai perjalanan penebusannya.
  • Laksamana Ramirez: Kapten kapal Pedang Langit, memimpin Armada Kota Terapung menuju Tanah Harapan. Sosok yang berwibawa dan menjadi mentor tidak langsung bagi Jim.
  • Pate: Kelasi dan teman seperjalanan Jim di atas kapal, yang turut menemaninya menghadapi berbagai ujian.
 
3. Latar (Setting)
  • Latar Tempat Kunci: Kota di Belahan Utara (tempat perpisahan Jim dan Nayla), Kapal Pedang Langit, Samudra Luas, Tanah Harapan, Kota Champa, Puncak Adam.
  • Alur: Maju-Kronologis, dimulai dari tragedi (sebagai pemantik).
  • Gaya Narasi: Penuh metafora, puitis, dan bersemangat petualangan.
 
4. Alur Cerita (Sinopsis Terperinci Berdasarkan Babak)

Bagian I: Tragedi Kepengecutan (Perpisahan)

Kisah dibuka dengan kemesraan sekaligus konflik. Jim dan Nayla menjalin cinta sejati, namun terhalang perbedaan kasta yang mendalam. Ketika Nayla dipaksa pulang untuk dijodohkan, ia meminta Jim membawanya kabur. Karena ketidakberanian dan ketidaktegasan Jim mengambil keputusan, ia gagal menepati janji. Nayla akhirnya memilih mengakhiri hidupnya dengan racun. Kematian Nayla menjadi klimaks awal yang menghancurkan Jim dan membuatnya dilanda penyesalan hebat serta kebencian pada diri sendiri.

Bagian II: Petuah dan Titik Balik (Harapan Baru)

Di tengah keterpurukan dan niat untuk menyusul Nayla, Jim didatangi oleh Si Penandai. Sosok ini menyampaikan petuah kunci cerita: "Pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya." Si Penandai menjelaskan bahwa Jim harus menebusnya dengan menyelesaikan "dongeng"-nya sendiri, yaitu berdamai dengan masa lalu dan membuktikan harga dari sebuah kepercayaan. Jim pun diinstruksikan untuk bergabung dengan ekspedisi pelayaran menuju Tanah Harapan.
 
Bagian III: Ujian di Samudra dan Transformasi Karakter

Jim memulai pelayaran di kapal Pedang Langit. Awalnya ia dijuluki "Si Kelasi yang Menangis" karena selalu meratapi Nayla. Namun, perjalanan panjang ini menjadi arena tempaan:

  • Jim harus bekerja keras dan menyesuaikan diri dengan kehidupan keras para kelasi.
  • Ia menjalin persahabatan dengan Pate.
  • Armada menghadapi berbagai rintangan ekstrem: pertempuran melawan Perompak Yang Zhuyi, melewati badai, hingga membantu mengatasi konflik militer di daratan (Kota Champa).
  • Setiap ujian memaksa Jim untuk bertindak berani dan mengambil tanggung jawab. Jim bertransformasi dari pengecut menjadi pria yang tangguh, kuat, dan akhirnya dapat memaafkan dirinya sendiri.
 
Bagian IV: Tanah Harapan dan Pembuktian (Penebusan)

Setelah berbulan-bulan, rombongan Jim tiba di Tanah Harapan. Jim, Pate, dan Laksamana Ramirez memutuskan untuk tinggal. Jim memilih untuk terus menjalankan hidupnya dengan penuh keyakinan, menunggu hadiah terindah dari kepercayaannya. Sebagai puncak resolution cerita, Jim yang telah membuktikan bahwa ia tidak menyerah pada kehidupan sebelum maut datang menjemputnya, secara ajaib bertemu kembali dengan Nayla. Hal ini menjadi penutup "dongeng" yang sempurna, melengkapi janji Sang Penandai.

5. Pesan Moral dan Nilai

  • Harga Sebuah Percaya: Kepercayaan sejati harus dibayar dengan usaha keras, tindakan nyata, dan keteguhan hati yang pantang menyerah.
  • Penebusan Diri: Masa lalu yang kelam tidak perlu disalahkan, tetapi harus dihadapi dan ditebus dengan keberanian di masa kini.
  • Takdir dan Usaha: Hidup adalah tentang menjemput takdir terbaik dengan kesabaran, bukan sekadar menunggu nasib berubah.

Nama Anggota Kelompok Kelas XII DKV-2
1. Nofellya Martha Dianty (11)
2. Safira Aprillia Rahma Putri (22)
3. Septya Eka Rahmadani (24)
4. Vastarum Sasya Kirana (28)
5. Priasih isnaini (17)
6. Mouza Tria Rahayu(2)
7. Novita putri anggar wati (12)
8. Vitaloka maharani arifa putri (32)

Senin, 03 November 2025

Energi dan Evolusi.



Resume Buku “Ensiklopedia Sains: Energi dan Evolusi.
Identitas Buku:
  • Penerbit : Erlangga
  • Editor: Ayu Prameswary, Windrati Hapsari.
  • Penerjemah:Tessa Febiani
  • Desain Cover: Ayu Prameswary
Buku Ensiklopedia Sains: Energi dan Evolusi menjelaskan keterkaitan antara energi sebagai penggerak utama kehidupan dan evolusi sebagai proses perubahan makhluk hidup dari waktu ke waktu.

Bagian pertama membahas berbagai jenis energi seperti energi potensial, kinetik, listrik, surya, nuklir, dan energi terbarukan. Energi dijelaskan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja yang tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, melainkan hanya berubah bentuk sesuai Hukum Kekekalan Energi. Buku ini juga menyoroti pentingnya teknologi energi modern dan penggunaan energi secara efisien dan berkelanjutan agar tidak merusak lingkungan.

Bagian kedua menjelaskan tentang evolusi dan genetika, yang menggambarkan bagaimana kehidupan di bumi terus berkembang. Evolusi dijelaskan melalui mekanisme seperti mutasi genetik, seleksi alam, adaptasi, dan variasi spesies yang menimbulkan keragaman makhluk hidup. Pembahasan tentang gen, DNA, dan kloning membantu pembaca memahami bagaimana sifat-sifat diwariskan dari generasi ke generasi serta bagaimana spesies baru bisa muncul atau punah.

Melalui perpaduan dua tema besar ini, buku ini menekankan bahwa energi merupakan dasar keberlangsungan semua proses biologis dan fisika di alam, sedangkan evolusi menjelaskan bagaimana energi itu dimanfaatkan dan diubah oleh makhluk hidup sepanjang sejarah bumi.

Secara keseluruhan, buku ini memberikan wawasan bahwa:
1.Energi adalah inti dari semua kehidupan dan teknologi.
2.Evolusi menjelaskan perkembangan dan keberagaman kehidupan.
3.Pemahaman tentang energi dan evolusi penting untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan, cerdas, dan selaras dengan ala

Tugas Literasi Kelas XII DKV-1 Kelompok 4:

1. Amelia Putri Ayu S
2. Anja Tian Quin M
3. Aulya Putri Nur S
4. Citra Dwi L
5. Finda Augutya R
6. Fitrotul Muawwanah
7. Lidya Novela G
8. Mayang Dewanti

“Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati”


Resume Novel
“Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati”

Penulis : Brian Khrisna
Penerbit : PT Gramedia Widiasarna
Tahun Terbit : 2025

Tokoh utamanya adalah Ale, seorang pria berusia 37 tahun yang hidupnya terasa datar dan hampa. Ia hidup sendirian, jauh dari keluarga, tidak punya teman dekat, dan kehilangan semangat untuk terus hidup.

Hari-harinya hanya diisi dengan rutinitas tanpa makna bekerja, pulang, tidur, dan mengulang. Di balik ketenangan luar dirinya, Ale menyimpan rasa lelah yang dalam terhadap hidup dan keinginan untuk mengakhiri segalanya.

Suatu hari, Ale memutuskan bahwa malam itu akan menjadi hari terakhirnya di dunia. Ia sudah menyiapkan segalanya mulai dari obat-obatan, surat, dan pikiran yang sudah bulat. Namun sebelum ia menelan obat itu, pandangannya tertuju pada label di botol

“Dikonsumsi setelah makan.” Entah kenapa, kalimat sederhana itu membuatnya berhenti sejenak. Ia lalu berpikir, “Kalau begitu... aku harus makan dulu.”
Ia memilih untuk makan sesuatu yang paling ia sukai mie ayam. Bukan sekadar untuk mengisi perut, tapi sebagai “makan terakhir” sebelum mati. Dari niat sederhana itu, Ale keluar rumah dan mulai mendatangi gerobak mie ayam langganan nya. Namun setelah sampai di gerobak mie ayam itu, ia malah menemui bahwa warung mie ayam itu tutup karena pemiliknya yaitu Pak Jo meninggal dunia.

Semenjak kejadian itu ia banyak bertemu dengan berbagai orang dan peristiwa kecil yang pelan-pelan mengguncang batinnya. Mulai dari ia bertemu Murad, Mami Louise, Pak Uju, Nenek, Ipul dsb. Termasuk juga interaksi sederhana yang membuat Ale mulai mempertanyakan kembali keputusannya untuk mengakhiri hidupnya.Dari hal-hal kecil itulah, Ale menyadari bahwa dunia tidak sepenuhnya kosong seperti yang ia pikirkan. Ada kebaikan kecil yang masih tersisa mungkin tidak besar, tapi cukup untuk membuat seseorang bertahan satu hari lagi.

Makna dan Pesan Cerita

Meski tampak sederhana, buku ini memuat makna yang sangat dalam.
Brian Khrisna mengajak pembaca melihat bahwa alasan untuk hidup tidak selalu datang dari hal besar.
Kadang, cukup dari sepiring makanan hangat, percakapan singkat, atau perhatian kecil dari orang asing cukup untuk seseorang merasakan alasan nya untuk kembali hidup menikmati dunia.


Buku ini juga mengangkat isu depresi dan kesehatan mental, sesuatu yang masih sering dianggap tabu di masyarakat. Melalui sosok Ale, pembaca bisa merasakan betapa beratnya beban batin seseorang yang tampak “biasa-biasa saja” di luar, tapi sesungguhnya berjuang keras untuk tetap bertahan.

Pesan yang Dapat Dipetik

1. Tidak ada hidup yang benar-benar tanpa makna, terkadang kita hanya belum menemukannya.
2. Sesuatu yang kecil bisa memiliki dampak besar bagi seseorang yang sedang kehilangan arah dalam hidup nya.
3. Hidup tidak harus sempurna untuk tetap dijalani, cukup dengan satu alasan kecil pun kita bisa memilih untuk bertahan.


Anggota Kelompok Kelas XII DKV 1

1. Dinar Kirani (16)
2. Arlyn Khania Z (08)
3. Dini Erlin R (17)
4. Chyntya Dewi Sukma R (12)

Siswa juga bisa jadi Pengusaha

 



Melalui buku ini akan mengetahui bagaimana perencanaan usaha dilakukan, tingkatan/level usaha, jenis-jenis usaha menurut bidangnya, hingga akhirnya sebuah usaha dijalankan.
Ada juga sikap dan karakter seorang pengusaha yang akan membawa usaha ke arah pengembangan, peningkatan, dan kemajuan.
Mengenal piramida cara memilih usaha berdasarkan passion, pengalaman dan keahlian, pendidikan-peluang-tren, atau berdasarkan pilihan lain.
Adapun perencanaan usaha, pengelolaan keuangan, produksi, pemasaran, kebutuhan sumber daya manusia, administrasi, hingga awal pengelolaan usaha. Buku ini akan membantu mengenali peluang usaha disekitar dan belajar menjadi pengusaha sejak usia muda.

Kontributor : Dayinta Fatmawati
Kelas XII DKV-1


"Be Your Best Self"



"Be Your Best Self" karya Wahyu Madya Gunawan.

Berikut rangkuman umum (sinopsis dan isi pokok) buku tersebut:

Buku ini membahas cara untuk mengembangkan potensi diri agar seseorang bisa menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri. Penulis menekankan pentingnya kesadaran diri, motivasi, disiplin, dan perubahan sikap positif dalam mencapai keberhasilan hidup.
Isi Pokok Buku:

1. Mengenal Diri Sendiri
Langkah pertama untuk menjadi versi terbaik dari diri adalah mengenali siapa diri kita sebenarnya-kelebihan, kekurangan, minat, dan nilai-nilai pribadi.

2. Menetapkan Tujuan Hidup
Penulis menjelaskan pentingnya memiliki tujuan hidup yang jelas dan realistis sebagai arah dalam bertindak.

3. Berpikir Positif dan Percaya Diri
Pikiran positif dan rasa percaya diri menjadi kunci utama untuk menghadapi tantangan dan kegagalan.

4. Mengelola Waktu dan Emosi
Disiplin terhadap waktu serta kemampuan mengendalikan emosi membantu menjaga keseimbangan antara kerja, belajar, dan kehidupan pribadi.

5. Menghadapi Kegagalan dan Bangkit
Kegagalan bukan akhir, tetapi pelajaran berharga untuk memperbaiki diri dan terus berkembang.


6. Menjadi Pribadi yang Bermanfaat
Versi terbaik dari diri bukan hanya sukses untuk diri sendiri, tetapi juga memberi dampak positif bagi orang lain dan lingkungan.


Pesan Utama Buku:
"Menjadi diri terbaik bukan berarti sempurna, tetapi terus berusaha memperbaiki diri setiap hari"


KELOMPOK:

RIPA(27
Hizkia(02)
Risky (29)
Samuel(31)
Ilham(03)
Sigiet (33)
Johan (04)

PEREMPUAN DI EMBUN PAGI



KESIMPULAN NOVEL TENTANG
PEREMPUAN DI EMBUN PAGI

Karya Miftahus Sa’adah

Novel Perempuan di Embun Pagi karya Miftahus Sa’adah menceritakan lika-liku kehidupan seorang perempuan bernama Sabira yang diwarnai konflik batin antara kebaikan dan kejahatan, serta perjuangannya dalam menghadapi tekanan diri seperti bimbang, menyesal, sedih, takut, patah hati, canggung, dan kecewa. Kisah ini juga menampilkan transformasi budaya Jawa melalui perjalanan hidupnya.

Tema Utama: Novel ini mengeksplorasi perjuangan batin tokoh utama, Sabira, dalam menghadapi berbagai konflik batin dan pergulatan hidup.Konflik Batin: Konflik batin yang dialami Sabira mencakup rasa bimbang, menyesal, sedih, takut, patah hati, canggung, dan kecewa.Transformasi Budaya: Novel ini juga menggambarkan transformasi budaya Jawa, memperluas pemahaman pembaca tentang nilai-nilai dan nilai-nilai di dalamnya.Perjalanan Hidup: Kisah Sabira menjadi inti narasi, yang bukan hanya tentang transformasi budaya, melainkan juga tentang perjalanan hidup yang penuh liku.

Kelompok XI TP-2:

Qiafa putra havian
Riyo prabowo
Octavian dimas
Revin aksda
Revan yuda

Never ending hijrah


Never ending hijrah

• Fokus Kisah: Buku ini menceritakan perjalanan hidup dan perjuangan pasangan tersebut, yang tidak hanya melakukan hijrah secara fisik (pindah ke New Zealand), tetapi juga hijrah dalam artian menyeluruh, yaitu upaya untuk menegakkan syiar Islam di "bumi selatan" (New Zealand).

• Inti Inspirasi: Kisah ini menggambarkan bagaimana mereka berjuang untuk hidup sebagai Muslim yang kaffah (menyeluruh) dan sukses di tengah masyarakat non-Muslim, menjadikan peternakan mereka sebagai bagian dari upaya dakwah dan penerapan nilai-nilai Islam.

• Penulis: Ditulis oleh Tatty Elmir (bersama Kurniawan Gunadi, Retno Prajanti Tambeh, dan Poby Karmendra). tanggal pembuatan:juni 2022

1.meigi dria santoso
2.joshua abiansyah putra
3.reza Aldiansyah
4.hagung sis w
5.kukuh.pn
6.m.fatoni
7.marfel bagus k
8.rohki udi p



Surga sebelum Surga



Penerbit    :Elmatera publisher 

Penulis    :Mudjiharto

Tahun terbit:2018


Semua berawal dari surga. Kisah kehidupan manusia, berasal dari dua jenis manusia, laki-laki dan wanita. Terciptanya Adam dan Hawa adalah sebagai bukti dari keberadaan milyaran umat manusia di dunia ini. Sekaligus perwujudan surga dan cinta yang tidak bisa dipisahkan.

Surga adalah tempat kembalinya kita kelak di akhirat. Dan cinta, adalah jalan kita menuju perjalanan cahaya itu sendiri. Surga yang dijanjikan olehNya, akan kita petik dengan mempersiapkan bekal benih-benih amal kebaikan di kebun cinta kita masing-masing

Kelompok 3 kelas XI TP-1


Pilariso Revindo D.P (16)

Qischil Marganandas (18)

Rafael Dimas Nugraha (19)

Raka Nur Arditama (20)

Ridwan Fahmi Revandi(26)


Animals on Space

 



ANIMALS ON SPACE (Bilingual)

Naafa Maisyva Ginting

vi +66 hlm.; 13x19 cm

ISBN: 978-623-99777-2-6

Cetakan I, November 2022

Penulis: Naafa Maisyva Ginting

Ilustrasi Isi & Sampul Naafa Maisyva Ginting

Editor: Partner Bukumu

Layout: Partner Bukumu

Desain Sampul: Partner Bukumu

Diterbitkan oleh:

PENERBIT GAMAGATRA

Karangwetan RT.2/RW.4

Gergunung Klaten Utara, Klaten, Jateng.

E-mail: cvgamagatra@gmail.com

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang.

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh si buku ini dalam bentuk apa pun juga tanpa izin tertulis dari penerbit.


Kelompok XI TP-1

MARCELL DWI (8)

WAHYU NUR (34)

MASDAN DWI (10)

YAKUP (35)SETIAWAN BUDI (32)

"Rekindled"


Pengarang (penulis) dari buku novel teenlit/sastra remaja yang berjudul "Rekindled" adalah Dhamala Shobita

Buku ini diterbitkan oleh Laksana pada tahun 2020 dan memiliki sub judul "Tentang Diri dan Bagaimana Ia Kembali", yang semakin memperjelas fokus cerita tentang pemulihan dan kebangkitan diri.

Judul buku "Rekindled" (yang berarti "menyala kembali" atau "dihidupkan kembali") biasanya merujuk pada tujuan utama dari cerita tersebut, yaitu tentang pemulihan atau kebangkitan sesuatu yang sempat hilang atau redup.

Berdasarkan hasil pencarian, buku "Rekindled" yang merupakan novel teenlit karya Dhamala Shobita, fokus pada isu kesehatan mental dan bahaya perisakan (bully).

Tujuan dari judul tersebut sangat terkait dengan inti ceritanya:

Menghidupkan Kembali Diri: Novel ini bercerita tentang tokoh utama, Kania, yang kesulitan berkomunikasi, selalu berprasangka buruk, dan hidupnya dikekang oleh sang Mama akibat trauma masa lalu. Judul "Rekindled" merujuk pada proses Kania untuk "menyala kembali" atau "menemukan kembali" dirinya yang lebih baik, bisa tersenyum, dan percaya pada orang lain, dibantu oleh tokoh Gio.

Kebangkitan Korban Perisakan/perundungan: Novel ini mengajarkan tentang bagaimana seorang korban perisakan/perundungan berusaha untuk bangkit, menjadi mandiri, dan bebas dari bayang-bayang masa lalu. Proses inilah yang diwakili oleh makna "dihidupkan kembali" (rekindled).

Pentingnya Memperlakukan Orang Lain dengan Baik: Secara lebih luas, buku ini bertujuan untuk mengingatkan pembaca tentang perlunya memperlakukan orang lain dengan baik dan pentingnya peran lingkungan dalam masalah kesehatan mental dan perisakan.

Singkatnya, tujuan judul "Rekindled" adalah untuk melambangkan tema utama novel tentang pemulihan trauma, penemuan jati diri, dan kebangkitan semangat hidup setelah mengalami masa sulit.

Kesimpulan dari judul buku "Rekindled" adalah bahwa judul tersebut secara efektif mewakili tema utama novel, yaitu kebangkitan dan pemulihan diri dari trauma.

Inti Kesimpulan Judul "Rekindled" Judul "Rekindled" yang secara harfiah berarti "dihidupkan kembali" atau "menyala kembali", menyimpulkan keseluruhan narasi dan tujuan buku.

Makna: Judul ini melambangkan proses transformasi emosional dan mental yang dialami oleh karakter utama, Kania, setelah ia lama terpuruk akibat trauma perundungan/perisakan dan pembatasan dari keluarga.

Fokus Cerita: Novel ini berfokus pada isu kesehatan mental dan perisakan (bullying). Oleh karena itu, rekindled menjadi kata kunci yang menunjukkan usaha karakter untuk menemukan kembali semangat hidup, kepercayaan diri, dan kebahagiaannya yang sempat padam.

Tujuan: Kesimpulan judul ini adalah untuk menyampaikan pesan bahwa setiap orang berhak untuk bangkit, memperbaiki diri, dan bebas dari bayang-bayang masa lalu, sebuah harapan yang "dinyalakan kembali" melalui pertemanan dan dukungan.

Secara ringkas, judul "Rekindled" adalah metafora untuk proses penyembuhan, pertumbuhan, dan pemulihan jiwa yang terluka.

Saran yang terkandung dalam judul "Rekindled" (Dihidupkan Kembali/Menyala Kembali) sangat kuat dan langsung terhubung dengan tema utamanya, yaitu pemulihan psikologis dan sosial.

Penutup atau resolusi dari judul

"Rekindled" (Dihidupkan Kembali/Menyala Kembali) sangat kuat dan langsung terhubung dengan tema utamanya, yaitu pemulihan psikologis dan sosial.

Penutup atau resolusi dari judul "Rekindled" (Dihidupkan Kembali/Menyala Kembali) adalah realisasi atau pencapaian dari proses kebangkitan yang diisyaratkan oleh judul tersebut.

Kelas XI DPB-1 nama kelompok:

Enggar Cahya (22)

Alfi sofya 2)

Della Silviyani (19)

Arum Resa 10)

Sudahkah Kita Menyontek Hari Ini?